KITAMUDAMEDIA, Bontang – Terbatasnya warga asli Bontang yang bekerja di Perusahaan industri Kota Taman menjadi sorotan Anggota DPRD Kota Bontang.
Dihadapan Wakil Walikota Bontang dan anggota DPRD Bontang lainnya, pada Sidang Paripurna, Rabu siang (25/6/2019) Ketua Komisi 1 DPRD Bontang, Agus Haris melaporkan Badak LNG yang diketahui sangat sedikit menyerap tenaga lokal, lantaran menganggap Sumber Daya Manusia (SDM) Bontang tak mumpuni.
“Salah seorang Staf Humas dari perusahan itu mengatakan, kenapa banyak warga Bontang tidak lulus, karena tingkat kesulitan tesnya,” jelas Agus.
Dirinya mendapatkan laporan dari 45 orang yang mengikuti seleksi program training hanya kurang lebih 10 orang putra daerah yang lulus tes, sisanya dari luar Kota Bontang.
Pernyataan tersebut, membuat Agus Haris geram sehingga meminta Pemkot mempertanyakan bobot tes dari perusahaan Migas tersebut, menurutnya selama ini warga Bontang cukup pandai dan terbukti dalam mengikuti tes hingga internasional.
“Sebenarnya seperti apa cara perekrutan dan bobot tesnya itu, sampai – sampai orang Bontang dianggap tidak mampu,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Bontang Basri Rase mengatakan dirinya akan melakukan pengecekan terhadap perusahaan yang dimaksud, karena jika membandingkan kemampuan orang Bontang dan luar sangatlah keliru.
“Kalau orang Bontang dianggap tidak mampu bekerja di industri, saya rasa oknum tersebut sangat keliru, Indeks Prestasi Bontang tertinggi di Kaltim, jadi mana mungkin tidak mampu. Saya akan panggil secara khusus nantinya, Perda sudah kita sahkan terkait rekrutmen tenanga kerja. Kita akan sikapi secara tegas,” tutup Wawali. (JW/KA)