KITAMUDAMEDIA, Bontang – Selama kabur dari kejaran polisi, pelaku perampokan Muhammad Taufik Eriandi alias Erik (33) memilih bersembunyi di area hutan sekitar Bukit Soeharto, Jalan Poros Samarinda – Balikpapan.
4 hari lamanya Erik dicengkrama dengan lebatnya hutan belantara . Ia pun terpaksa berpuasa selama dua hari, kondisi lapar, gelisah dan ketakutan, membuatnya tidak tahan terus berada di hutan, hingga akhirnya Erik memutuskan pindah tempat persembunyian ke Samarinda Seberang.
Ia menumpang pengendara roda dua yang melintas.
“Sempat beli biskuit di warung dekat hutan, setelah itu baru makan lagi waktu sampai Samarinda,” katanya.
Selama menjadi buron, Erik juga mengaku tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga. Rasa bersalah mendorong dirinya untuk menyerahkan diri kepada aparat.
“Saya minta maaf. Saya menyesal,” ujarnya.
Meski sudah tinggal di mess karyawan tepat di depan rumah korban, namun Erik mengatakan tidak mengenal jauh para tetangganya, termasuk korbannya, Bela Indi Sulistyo. Namun ia mengetahui kebiasaan dan aktifitas dari korban yang setiap pagi berangkat ke kantor.
“Tidak ada niat langsung pergi, tapi orangnya teriak, Saya panik dan akhirnya kabur,” tuturnya.
Saat kejadian perampokan, Senin (8/7), Erik membawa kabur mobil korban dengan berlari melalui jalur Kilometer 3, menuju Balikpapan. Dalam pelariannya itu, ia sempat mengalami insiden tabrakan dengan sebuah mobil, hingga mengakibatkan mobil curiannya itu mengalami penyok pada bagian depan. (CH/KA)