Oleh : nfadhima29@gmail.com
PERLU atau tidak memotivasi diri? lantas siapa yang paling pantas memberi motivasi?
Sebagian orang beranggapan bahwa motivasi adalah kalimat penyemangat dari para motivator. Tetapi, sebagian lainnya, berpendapat berbeda. Mereka membaginya menjadi dua definisi :
1. Setiap kata-kata bijak dari semua orang.
2. Setiap orang yang mengatakan kata-kata bijak mereka, maka mereka termasuk dari ribuan motivator.
Saya pribadi sependapat dengan definisi ke dua, meskipun kecil peluang untuk menjadi motivator terkenal, tak ada salahnya jika kita mencoba untuk memberikan motivasi hidup bagi orang sekitar.
Motivasi, prinsip, visi dan misi hidup setiap orang pasti berbeda-beda. Itu semua bergantung pada hal yang paling dasar di dalam hidup, yakni filosofis hidup.
Sebagai contoh, anggap saja perbedaan dari filosofis dua orang, yang satu memiliki filosofis makan untuk hidup dan yang lainnya memiliki filosofis hidup untuk makan. Sebenarnya hanya tiga kata yang diubah urutannya, tetapi dari segi cara hidup, mengatur sebuah perencanaan, bahkan dari segi perilaku saja sudah sangat jauh berbeda.
Filosofis menentukan apa yang akan kita lakukan. Orang yang memiliki filosofis hidup ‘makan untuk hidup’ , dia akan makan-makanan bergizi agar ia bisa hidup dengan baik. Tetapi berbeda dengan orang yang memiliki filosofis hidup ‘hidup untuk makan’ , orang yang memiliki filosofis hidup yang seperti ini, akan membuat dirinya bertindak seakan-akan dia tak akan bisa hidup jika ia tak makan.
Maksud saya disini adalah, mari ubah filosofis hidup kalian dari sekarang. Jika telah baik, atur dan lakukanlah kegiatan-kegiatan yang membuat filosofis hidupmu bermakna, bahkan menjadi contoh bagi setiap orang yang masih membingungkan perihal filosofis.
Meski belum sempurna menjadi baikpun, jangan pernah berhenti berusaha menjadi orang baik.
Editor : Atiek Puji