KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pesta adat Erau Pelas Benua Guntung kembali digelar pada Selasa (3/9/2019) pagi di kawasan rumah adat Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.
Event tahunan tersebut merupakan salah satu ragam kekayaan budaya di Indonesia, serta wujud suka cita masyarakat sekitar yang dominan bersuku Kutai. Seperti makna Erau atau Eroh yang artinya ramai dan penuh suka cita, sedangkan Pelas memiliki arti membersihkan wilayah dari hal – hal yang negatif.
Ketua Panitia, Bambang Darmawi menjelaskan, pelaksanaan Erau tahun ini merupakan yang ke 17 kali dan akan berlangsung sejak tanggal 3 hingga 8 September 2019. Erau merupakan salah satu upaya masyarakat untuk melestarikan nilai adat budaya lokal dengan mengajak seluruh warga Guntung terlibat langsung.
” Perayaan Erau ini adalah aksi nyata masyarakat Guntung untuk meletarikan nilai – nilai budaya lokal, agar bisa diwariskan secara turun temurun hingga lintas generasi, ” paparnya.
Senada dengan hal tersebut, Walikota Bontang Neni Moerniaeni dalam sambutannya menegaskan Pemerintah Kota Bontang berkomitmen kuat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya yang ada di Bontang, sehingga perayaan Erau akan terus dilaksanakan.
” Erau Pelas Benua adalah perekat untuk semua suku dan budaya di Bontang, Indonesia pada umumnya. Karena Bontang adalah miniatur Indonesia, oleh karena itu toleransi perlu dijaga dengan baik. Pemkot berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan budaya yang ada,” jelas Neni.
Sementara itu, Penasehat Kesultanan Drs. H. Aji Aryo Kusumo Putro, mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemkot Bontang dan masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Erau.
Ia berharap event ini dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya, mengingat Erau adalah pesta pembersihan kampung dari segala hal, baik yang nampak maupun tidak serta pembersihan jiwa dan raga.
” Terimakasih kepada Pemkot yang mendukung kegiatan ini, karena merupakan upaya melestarikan adat budaya Kutai. Harapannya dengan pesta adat pembersihan kampung ini, kita semua secara jiwa dan raga bisa ikut bersih,” pungkasnya.
Pembukaan Erau Pelas Benua dimeriahkan dengan tari kolosal keberagaam suku, menyulutan obor brong, pendirian rondong ayu dan tarian dewa – dewa. (Zee/KA)