KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Bontang dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, marak terjadi.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) telah menangani sebanyak 11 kasus kebakaran selama bulan September dengan intensitas tinggi sejak dua pekan belakangan.
“Kebanyakan kebakaran terjadi di wilayah Bontang Lestari dan Kanaan,” terang Kasi penyelamatan dan investigasi Disdamkartan Anas Taneng.
Anas mengatakan maraknya kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena faktor alam, kelalaian, hingga adanya unsur kesengajaan.
“Kita menduga adanya kesengajaan, karena lokasi yang sulit dijangkau oleh petugas, sementara ada juga yang diduga lalai membakar lahannya lalu dibiarkan begitu saja,” katanya.
Petugas Disdamkartan sendiri beberapa kali mengalami kesulitan untuk memadamkan api, karena sumur sumber air di wilayah Bontang Lestari mengalami kekeringan akibat kemarau.
“Kita harus berbolak balik ke Kota untuk ambil air, belum lagi kadang armada tidak bisa masuk ke lokasi, jadi harus dipadamkan secara manual oleh petugas,” ujarnya.
Anas berharap aparat bertindak tegas jika ada oknum yang membakar lahan dengan sengaja.
“Harus ditindak tegas itu yang bakar lahan, jangan sampai ada pembiaran kasian personil kami kewalahan sehari bisa sampai 3 kali kebakaran” tandasnya.
Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani mengatakan pihaknya giat melakukan antisipasi kebakaran lahan dengan menggelar patroli rutin ke titik – titik rawan kebakaran.
“Ada 15 hektar yang terbakar, hanya saja 2 hektar masuk dalam wilayah Kutim. Untuk mengantisipasi kebakaran lahan, kami rutin melakukan patroli ke titik-titik rawan kebakaran,” pungkas kepala BPBD Bontang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang mencatat hingga kini sudah terdapat 13 hektar lahan yang terbakar. (Zee/KA)