KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dinamika politik semakin liar. Pasca beberapa pasangan mulai terang – terang berkoalisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mulai membangun poros baru.
Rencana koalisi kedua partai besar tersebut ditandai dengan kemunculan Ketua DPC Gerindra, Agus Haris dalam penjaringan bakal calon kepala daerah yang dibuka oleh PKS. Agus Haris mengembalikan formulir pendaftaran pada Senin sore (9/12/2019) di Hotel Bintang Sintuk.
Berbeda dari beberapa partai yang telah membuka penjaringan lebih dahulu, PKS memilih melakukan pertemuan tertutup bersama Gerindra, dengan agenda penyampaian visi misi.
Disinggung terkait alasan menggelar rapat tertutup karena adanya pembicaraan mahar, Ketua DPD PKS, Muhammad Aris Anshori menampik hal tersebut.
“Tidak ada mahar. Antara PKS dan Gerindra ini bukan sekutu lagi, tapi segajah,” kata Ketua DPD PKS saat menggelar konferensi pers usai rapat tertutup.
Aris menambahkan bahwa kekuatan PKS dan Gerindra untuk membangun poros baru sangat mumpuni, dengan perolehan kumulatif 6 kursi.
“Kami cukup kuat untuk membuat poros baru, kalau digabungkan kita jadi punya 6 kursi,” jelasnya.
Pengembalian formulir Agus Haris pun tidak spesifik sebagai Wali Kota ataupun Wakil, melainkan menunggu keputusan partai. PKS menilai, Agus Haris memiliki elektabilitas tinggi, hal itu menurut survei internal yang telah dilakukan pihaknya.
“Kami meyakini masyarakat Bontang menginginkan wajah baru yang berbeda dari sebelumnya,” tambahnya.
Senada, Agus Haris menyebut tertutupnya penyampaian visi misi yang dilakukan, karena hanya untuk internal pengurus partai.
“Memang sengaja tertutup, hanya untuk internal pengurus partai saja. Ibaratnya menyatakan cinta ke perempuan itu kan tidak boleh ribut – ribut dulu, nanti kalau sudah jadian baru diumumkan, begitu juga ini tadi,” paparnya sambil berkelakar.
Agus Haris juga menyebut, visi yang menjadi andalannya yakni “Tiada pengabdian yang mendua”.
“Saya ingin berbuat lebih untuk Bontang,” ujarnya. (Kartika Anwar)