KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sejumlah komunitas seni di Bontang, tampil menghibur pengunjung Pujasera Koperasi PKT (Kopkar) dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT ke – 42 Pupuk Kaltim, yang bertajuk Apresiasi Seni.
Kolaborasi antara seni tradisional dan modern dipadukan dalam kegiatan Apresiasi Seni yang digelar selama tiga hari dari 19 Desember sampai 21 Desember 2019. Setiap hari, pengunjung dimanjakan dengan bermacam lagu lintas genre, maupun tarian tradisional.
Hari pertama, panggung hiburan Pujasera Kopkar PKT diisi dengan musik tradisional dari Sanggar Tunas Mekar Dua Serangkai. Tari Jepen, tingkilan, dan campur sari turut ditampilkan. Sementara hari kedua dan ketiga akan diisi dengan sejumlah band lokal maupun komunitas seni lainnya yang ada di Kota Taman.
Manager Humas Pupuk Kaltim Wahyudi mengatakan, Apresiasi Seni ini bersifat wadah kreativitas bagi para pelaku seni lokal. Pupuk Kaltim sebagai fasilitator memberikan tempat dan kesempatan kepada para penggiat seni untuk menyalurkan bakat dan kreativitas yang dimiliki.
“Tidak ada kompetisi disini, sifatnya hanya hiburan. Selama ini kan masih minim panggung hiburan, makanya kita fasilitasi lewat kegiatan Apresiasi Seni,” kata Wahyudi.
Sementara, ketua sanggar Tunas Mekar Dua Serangkai Burhan Juhar mengapresiasi langkah Pupuk Kaltim yang memberikan perhatian kepada para penggiat seni di Bontang. Lewat kegiatan ini, ia berharap seni tradisional khususnya kesenian Kutai dapat lebih dikenal dan dicintai oleh masyarakat Bontang, maupun dari luar daerah bahkan hingga mancanegara.
Apresiasi Pupuk Kaltim terhadap kesenian daerah menurutnya sudah tidak diragukan, hal itu ditunjukkan lewat pembinaan dan kesempatan yang kerap diberikan kepada anggota sanggar Tunas Mekar Dua Serangkai di beberapa kegiatan yang dilaksanakan Pupuk Kaltim.
“Terima kasih kepada Pupuk Kaltim atas apresiasi dan dukungannya dalam pelestarian kesenian daerah,” ujarnya.
Senada, Adi salah satu pengunjung Pujasera Kopkar PKT menyambut baik adanya kegiatan Apresiasi seni tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat positif dalam mendorong pelaku seni untuk lebih mengembangkan kreativitas baik dalam bermusik maupun kesenian lainnya.
“Sangat positif, kalau bisa harus lebih rutin dilaksanakan, paling tidak tiga bulan sekali. Jadi, pelaku seni bakatnya tersalurkan, pengunjung juga dapat hiburan,” tuturnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar