Omzet Perhotelan Seret, Andalkan Tamu Proyek

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Bisnis perhotelan di Bontang cenderung mengalami penurunan. Hal ini bukan hanya disebabkan persaingan antar hotel, tetapi ketergantungan terhadap proyek yang masuk ke Kota Taman. Hal itu diungkapkan managemen Hotel Bintang Sintuk Badrul Amin, Sabtu (14/12/2019).

Menurutnya, okupansi atau hunian hotel meningkat jika ada proyek yang masuk ke Bontang. “Kalau tidak ada tamu yang sedang ngerjain proyek di Bontang, tamu hotel ya sepi, ” keluhnya.

Hotel yang terletak di Jalan Urea itu kata Badrul menggantungkan nasib pada proyek maupun pertambangan di Bontang. Kesulitan menggaet konsumen pun semakin terasa. Terlebih, belakangan beberapa anak perusahaan tambang harus tutup operasi, dan mengakibatkan banyaknya karyawan yang dirumahkan.
“Kalau tidak ada proyek dan tambang habis kita. Tahun ini saja tidak dapat bonus,” ungkapnya.

Sepanjang Januari hingga Desember 2019, ditambahkan pria yang juga menjabat Supervisor Food and Beverage, target omzet jauh dari harapan. Badrul menyebut, gagalnya pembangunan NPK Cluster dan kilang minyak di PT Badak NGL menjadi salah satu penyebab lesunya pendapatan hotel bintang tiga tersebut. Dari target 24 miliar baru tercapai sekitar 15 miliar.

“Kita targetnya 24 miliar, tapi sampai sekarang baru terpenuhi 15 miliar. Untuk mencapai kamar hunian 60 persen saja sangat susah, sementara targetnya 70 persen,” jelas Badrul.

Kendati demikian, Badrul menambahkan pihaknya terus meningkatkan inovasi untuk menarik konsumen. Salah satunya, dengan mempromosikan kekhasan lokal, utamanya makanan asli Kota Bontang.
“Makanan khas Bontang seperti gammi bawis kita siapkan disini. Perlahan, para tamu sudah mulai bisa menerima, terutama tamu mancanegara,” tuturnya.

Reporter : Yulainti Basri

Editor KMM : Kartika Anwar

Baca Juga  Menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri, Guru MAN Bontang Ikuti Bimtek GPBLHS

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply