KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pasar Taman Rawa Indah kini tinggal menunggu serah terima dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, untuk kemudian ditempati oleh ribuan pedagang.
Asosiasi Pedagang Pasar Rawa Indah (APRI) pun meminta pembagian petak harus dilakukan secara adil. Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris APRI, Muhammad Saleh.
“Komitmen kami keadilan, sebagaimana adil untuk kami semua, yang mempunyai hak dulu, yang punya surat petak harus didahulukan,” tandasnya.
Dalam Pembagian petak pasar, Diskop UKMP pun telah membentuk tim panitia khusus. Dalam tim tersebut dikatakan Saleh, pihaknya turut dilibatkan, yakni sebanyak 3 orang perwakilan APRI.
“Keributan ya riskan terjadi, yang harus dibahas dengan Pemkot bagaimana pedagang yang punya hak, mereka harus mendapatkan hak mereka dulu, kalaupun ada sisanya, kita klasifikasi pedagang yang aktif berjualan dan sudah lama, maunya kami itu seperti itu,” tambah Saleh.
Diketahui untuk jumlah lapak dan pedagang yang terdata seimbang. Pasar basah meliputi 76 pedagang ikan, 76 pedagang ayam, 9 pedagang ayam kampung, 11 pedagang daging, 137 pedagang sayur mayur, 14 pedagang tahu tempe, ikan kering dan buah-buahan sebanyak 36 pedagang.
Sementara pasar kering yang terdiri dari pakaian, tas, sembako, kosmetik, aksesoris dan toko emas sebanyak 581 pedagang. Pasar khusus yang terdiri dari warung, penggilingan, hingga elektronik sebanyak 82 pedagang.
Adapun total pedagang yang terdata dan memiliki lapak sebelum pasar terbakar yakni 1022 pedagang, sementara sisanya 344 masih status menyewa.
“Pedagang dan jumlah petak seimbang. Nanti pengundian berdasarkan kelompok kategori pasar,”ujar Kepala UPT Pasar Haedar.
Senada, dipaparkan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP), Asdar Ibrahim pihaknya telah membentuk panitia untuk relokasi para pedagang, dengan melibatkan OPD terkait dan juga instansi vertikal TNI dan Polri. Pihaknya juga melibatkan asosiasi pedagang dalam mekanisme pembagian lapak. Adapun pedagang yang diprioritaskan menempati bangunan baru yakni pedagang yang menjadi korban kebakaran pada 2013 lalu.
“Nanti kita juga lakukan sosialisasi ke para pedagang, terkait penempatan mereka, intinya kita akan berupaya secara profesional, tandasnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar