KITAMUDAMEDIA – 41 Warga yang melintas jalan poros Samarinda – Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) diperiksa kesehatannya di posko kesehatan. Warga yang suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius saat dicek, langsung ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) Corona (COVID-19).
“Sedikitnya ada 41 warga yang menjalani pemeriksaan lanjutan di posko kami, untuk di cek riwayat perjalanannya. Bahkan ada warga yang panasnya mencapai 38 derajat, atas instruksi Dinkes, orang ini langsung dimasukan ke dalam daftar ODP,” kata Kepala BPBD Kota Samarinda, Hendra kepada detikcom di posko pemantauan KM 3.5 Loa Janan, Kota Samarinda, Jumat (342020).
Hendra menjelaskan pemeriksaan lanjutan yang dimaksud adalah wawancara mengenai riwayat perjalanan, alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi, sekaligus untuk melakukan kontrol warga yang terdeteksi 4 hari ke depan. Hendra mengatakan pemeriksaan dilakukan oleh petugas Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD, Polri dan TNI.
Hendra menyampaikan saat ini pihaknya masih melakukan sosialisasi kebijakan pembatasan wilayah untuk mencegah menyebarnya wabah virus Corona. Petugas di lapangan dibagi menjadi 3 shift, untuk menghindari kondisi kelelahan.
“Para petugas dibagi menjadi 3 shift untuk menjaga kebugaran para petugas dilapangan,” ujar dia.
Hendra menerangkan karena hari ini merupakan hari pertama pembatasan wilayah, kebijakan baru berlaku di pintu masuk ke Samarinda melalui jalur tradisional, bukan tol. Setelah kebijakan ini berjalan, rencanannya akan ada 3 posko kesehatan di semua akses masuk Kota Samarinda.
“Kalau satu posko kita lihat kepadatan kendaraan cukup panjang, sehingga perlu dipecah lagi poskonya dan kendaraan bisa terurai, tidak menumpuk di satu tempat,” ucap Hendra.
Tidak hanya kendaraan yang berasal dari Kota Balikpapan, sejumlah kendaraan dari Kutai Kartanegara yang melintas di depan pos juga dihentikan. Seorang warga Balikpapan, Tajudin, mengaku senang bisa diperiksa kesehatannya saat masuk ke Kota Samarinda.
“Bagus saja kalau ada pemeriksaan. Jadi kita bisa tahu kalau punya penyakit dan tentunya bisa langsung ditangani di sini karena sebagai supir kadang kami susah untuk memeriksakan kesehatan di Puskesmas ,” ungkap Tajudin.
Diberitakan sebelumnya, pembatasan arus masuk ke kota Samarinda dilakukan oleh Pemkot Samarinda karena melihat tingginya angka penularan lokal yang terjadi di kota Balikpapan. Pemerintah Kota Balikpapan juga telah memberlakukan penutupan sejumlah kawasan di kota tersebut.
Sementara itu warga Pontianak, Dede mengaku tidak mengetahui jika dirinya sakit. Dede yang saat suhu tubuhnya 38 derajat celcius saat diperiksa, berharap bisa segera berobat sehingga kembali sehat dan terhindar dari kekhawatiran terserang virus.
“Syukur bisa dideteksi disini, sehingga mulai hari ini saya bisa langsung berobat untuk mengecekan kesehatan lebih lanjut atau minimal mendapatkan obat agar bisa menambah imunitas,” kata Dede.
Setelah dilakukan pemeriksaan, seluruh warga yang tadinya diperiksa di posko pemantauan langsung diimbau pulang ke rumah masing masing. Mereka juga diminta melakukan isolasi mandiri hingga 4 hari ke depan. (detik)