KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sejumlah warga melakukan penghadangan terhadap pekerja Pertamina di Pelabuhan Loktuan, Bontang Utara, Rabu (8/4/2020).
Aksi inipun membuat Wali Kota Neni Moerniaeni dan Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena turun langsung ke lapangan.
27 pekerja yang dihadang hendak berangkat menuju Rig Blok Attaka. Penghadangan ini dilakukan oleh warga, lantaran mengetahui adanya aktivitas pelayaran yang dilakukan oleh orang luar Bontang. Hal ini sebagai bentuk penjagaan wilayah, guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Warga menganggap apa yang mereka lakukan juga sesuai dengan anjuran pemerintah. Dimana warga diminta turut jadi penjaga wilayah apabila ada aktifitas orang luar yang mencurigakan di tengah pandemi Covid-19.
Kendati demikian, tidak ada kontak fisik terjadi dalam penghadangan tersebut. Sempat terjadi ketegangan, Pasalnya salah satu oknum warga menyampaikan mosi tak percaya kepada pemerintah, hingga tak mau lagi menjaga wilayah apabila puluhan pekerja Pertamina tersebut diloloskan. Kapolres pun spontan menegur dan memberikan penjelasan yang berdasar, hingga situasi akhirnya mereda.
Seluruh warga yang mendengarkan penjelasan baik dari Walikota Bontang, Kepolisian hingga pihak Pertamina akhirnya paham, bahwa para pekerja tersebut dilindungi aturan dan UU.
Pekerja pertamina yang diketahui berjumlah 27 orang tersebut pun akhirnya bisa berlayar menuju rig yang ditempuh paling cepat 1 jam dari Pelabuhan Loktuan Bontang.
“Terima kasih untuk menjaga daerah ini, tapi dalam hal ini tentu harus di support, karena ini kegiatan kedaulatan energi, untuk Bontang juga, untuk Indonesia, bukan untuk pribadi. Yang menafasi kita semua,” kata Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.
Ditambahkan Neni, pekerja Pertamina tersebut bukan kali pertama menuju rig lewat Bontang. Keberangkatan mereka menuju Pelabuhan Loktuan sudah sesuai dengan protap Kemenkes. Ditambah bagi mereka tak boleh singgah di lokasi mana pun di Bontang
“Mereka tidak bolak-balik, 21 hari di rig di laut. Kalau normalnya 14 hari kemudian mereka ke darat, terus bergantian sama yang lain. Sekarang dengan adanya covid jadi 21 hari di laut,” beber Neni.
Pekerja tersebut pun telah dilakukan pemeriksaan kesehatan di Balikpapan, saat tiba di Bontang kembali diperiksa. Dari dokumen yang ditunjukkan mereka pun telah biasa berkoordinasi dengan KSOP dan Dishub Kota Bontang.
“Disana (Balikpapan) mereka diperiksa, disini juga diperiksa lagi dan tidak boleh singgah, langsung naik ke kapal,” pungkasnya
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar