KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang kembali merilis jumlah penanganan Covid-19 di Kota Taman. Sabtu (11/4/2020) jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) bertambah, bahkan menjadi dua kali lipat dari hari sebelumnya.
OTG adalah seseorang yang tidak bergejala tapi berisiko telah tertular virus corona dari pasien Covid-19. Selain itu, OTG diketahui pernah berinteraksi atau memiliki kontak erat dengan kasus positif Covid-19.
Penambahan OTG ini berasal dari klaster rombongan peserta Ijtima Gowa-Sulawesi Selatan. 16 OTG tersebut kini tengah menjalani isolasi mandiri.
“OTG bertambah 8 orang, sehingga total OTG berjumlah 16 orang. Penambahan OTG hari ini terkait adanya kasus konfirm baru dari kegiatan keagamaan di Sulawesi Selatan,” ungkap Juru Bicara Gugus Percepatan Covid-19 Bontang, Adi Permana.
Bukan hanya OTG. Orang Dalam Pemantauan (OPD) juga bertambah 2 orang. Total jumlah ODP 70 orang, ODP dirawat inap 4 orang, 27 orang isolasi mandiri dan 39 orang selesai pemantauan. Adapun status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih sama yakni 1 orang. Saat ini pasien tersebut sedang menjalani perawatan di RSUD Taman Husada Bontang dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Sedangkan warga yang masuk dalam status monitoring kian hari terus bertambah. Pelapor yang masuk ke PSC berjumlah 5008 orang, melapor dengan keluhan 640 orang, tanpa keluhan 4368 orang. Adapun yang selesai pemantauan (14 hari pasca kedatangan) sebanyak 2452 orang.
Data status monitoring tersebut diperoleh dari warga yang melapor ke call center Covid-19. Baik yang telah melakukan perjalanan ke luar kota, atau merasa ada indikasi atau keluhan.
“Membandingkan catatan dari Posko Terpadu Pintu Masuk Kota Bontang mulai tanggal 8-10 April 2020 dan pelaporan di PSC Call Center, sebagian besar masyarakat yang baru datang di Kota Bontang belum melapor ke PSC Call Center, jadi kami mohon kesadarannya,” ujarnya.
Sesuai protokol kesehatan, semua masyarakat yang baru datang di Kota Bontang diwajibkan melapor ke PSC call centre melalui telepon/ wa 0811-5407-119 atau link .
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar