KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kejadian nahas yang menimpa seorang ibu rumah tangga di RT 20 Kelurahan Loktuan Bontang Utara, Selasa malam (28/4/2020) akibat longsor menjadi catatan penting baik bagi pihak pemerintah setempat maupun warga.
Pasalnya, kejadian serupa bukan pertama kalinya terjadi. Bhabinkamtibmas Loktuan Aipda Ahmad Bajuri membeberkan sejak tahun 2017 hingga 2020 telah terjadi 10 kali longsor, namun yang terparah, longsor kali ini lantaran memakan korban jiwa.
Dibeberkannya pada tahun 2017 terjadi longsor di RT 22. Sementara tahun 2018 yakni di RT 11, dan RT 20. Sementara pada tahun 2019 meliputi RT 11, 20, 22, 24, dan 46, dan RT 47. Terakhir, tahun 2020 ini di RT 20.
“Dari tahun 2017 longsor kena rumah warga, tapi baru kali ini ada korban jiwa,” ungkap Bhabinkamtibmas Loktuan Aipda Ahmad Bajuri.
Sementara, Lurah Loktuan M Takwin mengatakan dari peta potensi rawan bencana di Kelurahan Loktuan, terdapat 20 RT yang rawan terjadi bencana longsor. Diantaranya RT 09, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 38, 41, 42, 43, 44, 45,46, 47, 48, 49, dan 50.
Adapun bencana longsor terjadi akibat hujan deras yang membuat debit air cukup tinggi. Belum lagi ditambah kontur tanah yang berbukit.
“Pondasi juga kurang kuat atau memadai. Makanya kami himbau bagi masyarakat baik yang baru mau membangun atau pun sudah ada, untuk memperhatikan pondasi siringnya. Ini kondisinya lagi sering hujan, semoga tidak ada lagi kejadian serupa,” pungkasnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar