Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Pasien Sembuh Covid-19 : Keluarga Sempat Dibully, tapi Kami Ikhlas

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pasien terkonfirmasi positif yang hari ini, Minggu (17/5/2020) dinyatakan sembuh, akhirnya bisa kembali bertemu dengan keluarga. Warga Berebas Tengah tersebut dirawat sejak 08 April 2020, atau selama 40 hari.

Kepada redaksi kitamudamedia.com, laki-laki berusia 53 tahun dari klaster Gowa, kode 05BTG mengatakan, 4 kali diswab, 2 kali hasil positif, dan 2 kali hasil negatif, hingga akhirnya dinyatakan sembuh.

Tak banyak yang bisa ia lakukan selama menjalani isolasi di rumah sakit, selain menguatkan diri dan berdoa. Menurutnya, selama dirawat ia dan rekan-rekannya dalam kondisi stabil dan sehat.

“Alhamdulillah mbak, hari ini bisa ketemu keluarga. Saya kayaknya yang paling lama dirawat, karena ada penyakit juga, gula saya sempat tinggi,” ungkapnya.

Pagi ini, menjadi hari yang membahagiakan baginya, saat tim medis memanggil dan memintanya untuk segera bergegas we.

“Tadi pagi saya dipanggil katanya mandi pak, bapak boleh pulang, alhamdulillah,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler.

Ia menyebut, sejak kepulangannya menggunakan Kapal KM Egon pada 28 Maret 2020 lalu, ia tak pernah sekali pun menginjakkan kaki di kediamannya. Ia dan 2 rekannya yang merupakan alumni Ijtima Gowa, melakukan isolasi mandiri di sebuah rumah kosong, di bilangan Tanjung Laut, Bontang Selatan.

“Saya sama sekali tidak ada bertemu keluarga, tidak ada pulang ke rumah, saya isolasi mandiri, istri juga isolasi mandiri di rumah 14 hari, rapidnya negatif,” ungkapnya.

Saat menjalani perawatan medis, sang istri rupanya sempat mendapat perlakuan diskriminatif atau kurang mengenakan dari beberapa tetangga. Namun, ia tak ingin membesar-besarkan masalah ini.

“Tidak apa-apa, wajar karena ketakutan masyarakat, mungkin ada yang paham ada yang tidak, tapi ada juga kok beberapa yang mengerti dan tetap membantu kami,” ujarnya.

Baca Juga  PLN: Konversi Elpiji ke Kompor Listrik Bisa Hemat Rp 8.000 Per Kg

Pernah suatu ketika cerita ayah 3 anak ini, sang istri hendak memasak, namun tak bisa memasang tabung gas. “Nah waktu istri mau pasang tabung gas bingung, tidak ada yang mau pasangkan. Jadi saya inisiatif telepon teman, alhamdulillah mau datang, dipasangkan,” katanya.

Ia menambahkan, tidak ingin saling menyalahkan. Sebelumnya ia juga telah menghubungi ketua RT dan rajin berkoordinasi dengan Babinsa, hingga pada akhirnya, sejumlah tetangga dan masyarakat sekitar mulai mengerti.

“Ikhlas saja memang seperti itu kondisinya kita gak bisa salahkan masyarakat. Walau ada yang bully, tapi ada juga yang memberi support,” tuturnya.

Terakhir, Ia berharap agar seluruh rekannya yang masih dirawat bisa segera menyusul untuk sembuh. Jika pandemi Covid-19 berakhir, ia juga menuturkan berniat untuk mengembangkan rumah tahfidz qur’an, di wilayah Kelurahan Api-Api.

“Tadinya saya memang mau buka tahfidz qur’an, setelah pulang ternyata Allah berkehendak lain, nanti insya allah jika sudah membaik, mau buka, mohon doanya,” pungkasnya.

Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply