Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Belajar di Sekolah Masih Dipertimbangkan, Wali Kota : Rawan Klaster Baru

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kasus anak yang terjangkit Covid-19 di Indonesia lebih dari 800 orang. Hal ini lantas membuat Pemkot Bontang bersama instansi terkait masih mempertimbangkan untuk kembali membuka proses belajar mengajar di sekolah.

Menurut, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni sekolah berpotensi menimbulkan klaster baru. Untuk itu ia akan bersurat ke Kementerian Pendidikan dan komisi IX DPR RI, untuk pertimbangan tetap belajar dari rumah, hingga kondisi aman, atau status KLB telah dicabut.

“Anak-anak ini rawan, jangan sampai ada klaster baru di sekolah, nanti kita bersurat ke Kementerian,” ungkapnya.

Neni menegaskan, jika harus kembali belajar di sekolah, maka itu hanya diterapkan bagi mereka pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Neni menegaskan, pemkot mengambil kebijakan untuk tetap menerapkan belajar dari rumah bagi murid Satuan PAUD Sejenis (SPS), PAUD, TK, tempat penitipan, dan murid Sekolah Dasar (SD).

“Kalau mereka (SMA) mungkin bisa paham dan jaga diri, tapi kalau yang kecil-kecil bagaimana, belum mengerti. Ini kebijakan pemkot, biar mereka (PAUD dan sejenisnya) belajar dari rumah,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang Ahmad Suharto memaparkan 19 poin penting yang menjadi upaya pencegahan atau penerapan protokol kesehatan, jika pelajar mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Diantaranya, screening terhadap guru dan karyawan, screening zona lokasi tempat tinggal, tanda lulus screening, tes covid bagi 3000 tenaga pendidik dari jenjang SPS hingga SMA.

Selanjutnya, sosialisasi virtual sebelum belajar mengajar, pengaturan waktu belajar yakni jam masuk dimulai pukul 8 dan jam pulang dipercepat.

Selain itu, poin penting lainnya, data dan cek kondisi guru kelas siswa, mengatur posisi duduk dengan jarak 1,5 meter serta. Menurutnya jika perlu, harus diberi batasan berupa plastik.

Baca Juga  O2SN Cabor Pencak Silat Tingkat SMK, Bontang Target Melaju ke Nasional

“Tapi harus nambah biaya lagi,” ujar Kadisdik Bontang.

Setiap guru bersifat tetap atau tidak berpindah kelas, menjaga jarak saat mengajar, screening harian, tidak berkumpul, menerapkan PHBS, pemasangan informasi Covid-19, disinfeksi, pengaturan tempat bermain, pemberdayaan UKS, dan school from home bagi guru dan siswa yang baru pulang dari luar kota.

Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply