KITAMUDAMEDIA, Bontang – Tak lazim memang. Hewan buas bisa bersahabat dengan manusia. Seperti Ambo, warga Guntung, Bontang Utara yang sehari-harinya sangat akrab dengan seekor buaya jumbo berukuran 4 meter, yang belakangan ini viral di media sosial. Buaya tersebut diberi nama Riska, lantaran jenis kelaminnya betina.
14 tahun hidup berdampingan, buaya betina yang kini berusia 23 tahun, sudah dianggap bak anak sendiri oleh Ambo (50) dan istrinya. Hampir setiap hari, pria paruh baya itu memberi makan kepada reptil buas tersebut.
Kepada redaksi kitamudamedia.com, Ambo bercerita, pertama kali bertemu buaya Riska, saat ia masih bekerja di sebuah perusahaan, yang menugaskannya di perairan ujung utara Bontang.
“Dulu itu dia di muara aja, waktu aku kerja dia datangi aku. Pas kontrak kerjaku habis 3 bulan aja kan, nah dia datang sendiri ke depan rumah, kaget juga aku kok ada buaya ini datangi aku,” bebernya.
Ambo mengatakan, ia tak mengetahui pasti mengapa Riska kerap mengikutinya. Dari yang dulu masih berukuran 1 meter, sampai kini mencapai 4 meter.
Buaya muara ini sangat jinak. Ia bahkan penurut. Apapun yang diperintahkan oleh pria yang menyebut dirinya sebagai Papi bagi Riska ini, pasti dituruti.
“Kalau sudah pulang disuruh kembali, datang lagi itu. nurut dia,” ujarnya.
Pertama kalinya ditambahkan Ambo, ia hanya mengajak komunikasi dengan memberi makan berupa ikan, serta kerap mengajaknya berbicara. “Gak tau kayak ada kontak batin aja, kalau dua hari gak liat, pergi itu aku cari dia di muara, main-main sebentar, baru aku pulang,” tambahnya.
Ambo berujar tak pernah hitung-hitungan soal makanan yang telah diberikan kepada buaya jinak tersebut. Meski pekerjaannya sebagai nelayan tak menentu, namun ia kerap memberikan makan berupa ayam dan ikan, yang tak sedikit.
“Kadang juga warga sini ikut kasih makan, kalau ada orang luar yang datang juga, sering kasih uang, buat beli makannya Riska,” katanya.
Namun, viralnya Riska beberapa waktu belakangan ini menyita perhatian banyak pihak. Ambo nyaris harus berpisah dengan buaya kesayangannya itu. Keberadaan Riska di tengah-tengah warga dianggap cukup membahayakan oleh pihak terkait.
“Iya saya buat surat pernyataan itu, saya pasang badan. Sedih lah kalau harus berpisah, sudah dari kecil sama-sama, kayak anak sendiri ini mbak, kan ini habitatnya, saya gak pelihara, gak dikurung juga,” sebutnya.
Buaya Riska ini tak hanya dekat dengan Ambo dan istrinya, warga sekitar mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, nampak tak lagi takut, bahkan kerap mendekat dan ikut memberi makan. Kapal-kapal nelayan juga dengan santainya melintas, saat Riska berada di perairan sekitar pemukiman warga.
“Sudah biasa, memang dari awal kuajari, harus kenal manusia, kadang juga ada yang pegang-pegang tapi harus kudampingi,” ujarnya.
Ayah anak 1 itu mengatakan akan merawat Riska hingga akhir hayatnya, selama ia masih mampu. “Rasa sayangnya sudah tidak mampu diungkapkan dengan kata-kata, selama saya masih bisa, masih sehat, ya saya terus rawat dia,” pungkasnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar