Warga Keluhkan Banjir Saat Hujan, Diduga Drainase Tertimbun Proyek Mal

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pembangunan Bontang Citimall, kembali disoal. Sejumlah warga sekitar mengeluhkan banjir saat hujan turun. Padahal sebelumnya, meski hujan deras mengguyur, warga tak pernah risau karena takut kebanjiran.

Kepada redaksi kitamudamedia.com, Sermi salah seorang warga RT 25 Kelurahan Tanjung Laut menceritakan, selama adanya proyek pembangunan, sudah 4 kali rumahnya kebanjiran. Hal itu terjadi saat hujan deras mengguyur. Diduga saluran air tak berfungsi baik, akibat tertimbun proyek mal, hingga membuat air meluap dan menyebabkan banjir.

“3 lemari rusak, kasur juga, banjirnya kira-kira sebetis lah,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini Jalan Selat Makassar bukanlah wilayah rawan banjir. Sementara banjir yang kini dikeluhkan mulai terjadi sejak Mei 2020 lalu. Dari beberapa rumah yang terdampak, ada 3 yang cukup parah.

“Dulu waktu banjir terparah di Bontang aja disini tidak kena sama sekali, nah pas pembangunan itu malah banjir,” katanya.

Senada, Mas’ani warga RT 24 Tanjung Laut juga menyebut was-was setiap hujan turun. Pasalnya, banjir kerap menggenangi dapur rumah kontrakannya.

“Harapannya ya sebelum bangunan berdiri, perbaiki saluran air dulu,” katanya.

Sementara, Ketua RT 25 Tanjung Laut Harwono mengatakan telah berupaya mencarikan solusi. Menurutnya, pembuangan dengan debit air tidak seimbang.

“Saya sudah protes, bahkan turun langsung juga ke lokasi. Sudah ada pertemuan juga cari solusi,” ujarnya.

Ia juga telah melakukan pertemuan baik dengan pihak kelurahan maupun kontraktor pembangunan mal. Menurutnya, kesepakatan bersama, pihak BCM siap memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak banjir.

“Gorong-gorong yang dibuat seharusnya 1 meter, tapi yang dipasang pipa 8 inci, makanya kalau hujan banjir, tapi sudah saya bongkar itu,” ujarnya.

“Iya mereka janji akan ganti rugi atau memberi kompensasi atas barang-barang yang mengalami kerusakan,” pungkasnya.

Baca Juga  Ramai Jelang Pilpres 2024, Apa Itu Gerakan Salam 4 Jari?

Senada, Humas PT Brantas Adipraya Andi Irwan menyebut permasalahan ini telah diselesaikan. Pihaknya telah membayar ganti rugi terhadap 3 rumah terdampak banjir, pada Minggu (26/7/2020).

“Sudah kami ganti barang-barang yang rusak, sudah clear masalahnya ini,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pelebaran terhadap parit yang sebelumnya hanya berukuran 1 meter, dan disinyalir menjadi biang banjir di RT 24 dan RT 25 Tanjung Laut.

“Kami sedang kerjakan itu paritnya dilebarkan jadi 2 meter, kami jamin kalau hujan tidak banjir lagi,” pungkasnya.

Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply