Waspada Happy Hypoxia, Kekurangan Kadar Oksigen dalam Tubuh yang Bisa Berakibat Fatal

KITAMUDAMEDIA – Beberapa waktu terakhir, masyarakat dikejutkan dengan kemunculan gejala baru yang dialami oleh sejumlah pasien Covid-19, yakni happy hypoxia atau silent hypoxemia. Happy hypoxia merupakan kondisi saat seseorang memiliki kadar oksigen rendah dalam tubuh. Hal ini terjadi karena tingkat oksigen dalam darah berkurang atau sebutan medisnya, hipoksemia. Karena darah berfungsi mengalirkan oksigen ke setiap sel dan jaringan tubuh, kondisi hipoksemia bisa menyebabkan jaringan tubuh mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia. Normalnya, kadar oksigen dalam tubuh manusia berada di atas 94 persen. Namun, pada tubuh yang mengalami hipoksia, kadar oksigen dalam tubuh berada di tingkat 70-80 persen. Bahkan, pada kasus ekstrem, kadar oksigen bisa berada di bawah 50 persen. Akibatnya, sel dan jaringan di seluruh bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal. Dalam kondisi berat, kekurangan oksigen tersebut dapat mengganggu fungsi organ vital, seperti jantung dan otak. Diberitakan Kompas.com, Selasa (2/6/2020), penderita hipoksia bisa merasakan beberapa gejala saat jaringan tubuh kekurangan oksigen. Misalnya, kulit kebiruan atau kemerahan, sesak napas, batuk-batuk, linglung, detak jantung cepat atau melambat, napas cepat, dan berkeringat. Serangan asma menjadi penyebab umum terjadinya hipoksia. Namun, kondisi ini juga kerap dialami oleh pasien anemia, penyakit jantung, dan demam berdarah dengue (DBD).

Terlihat normal Meski pada dasarnya happy hypoxia merupakan kondisi hipoksemia, terdapat perbedaan mencolok dengan hipoksia yang umum terjadi. Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto mengatakan, happy hypoxia terjadi ketika seseorang mengalami hipoksemia, tapi terlihat seperti orang normal. Menurut Agus, seperti diwartakan Kompas.com, Selasa (8/9/2020), kondisi happy hypoxia tersebut lebih berbahaya dibandingkan hipoksia biasa. Pasalnya, pasien tidak merasakan gejala sehingga tidak segera mendapat penanganan medis. Ketika pasien itu mengalami sesak napas mendadak, akibatnya berujung fatal, yaitu kematian. Perlu diketahui, kondisi hipoksemia yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru meluas dan hipoksia bertambah berat. Saat kadar oksigen sudah terlalu rendah, pasien baru akan merasa sesak napas. Itu sebabnya, ketika dibawa ke rumah sakit, seringkali pasien dengan kondisi happy hypoxia sudah tidak dapat tertolong. Kiat mencegah happy hypoxia Kondisi happy hypoxia bisa dicegah atau dideteksi lebih awal dengan melakukan pemeriksaan kadar oksigen dalam tubuh secara rutin. Untuk memeriksanya, Anda bisa menggunakan alat pulse oximeter atau oksimeter. Langkah terpenting untuk pencegahan adalah menjaga tubuh tetap sehat dengan mengonsumsi makanan sehat serta olahraga teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh. (Kompas)

Baca Juga  Diduga Keracunan, Puluhan Warga Solo Dilarikan ke Rumah Sakit

Editor : Redaksi

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply