KITAMUDAMEDIA – Ribuan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP bakal diterjunkan mengamankan demo tolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di wilayah DKI Jakarta, Kamis (8/10).
Aksi massa yang diikuti kelompok buruh, mahasiswa, dan masyarakat lainnya bakal memusatkan aksi di depan Istana Negara, Jakarta. Mereka ingin mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan UU Cipta Kerja. “9.346 personel kita turunkan di DKI Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Rabu (7/10).
Yusri menyatakan pihaknya bisa kembali menambah pasukan jika memang dibutuhkan untuk memastikan situasi keamanan tetap kondusif. Selain menyiagakan personel, kata Yusri, pihaknya juga tetap mengimbau masyarakat tak menggelar demo lantaran DKI Jakarta masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
“Kita harap teman-teman semua tidak melakukan kegiatan, berkumpul-kumpul di masa PSBB,” ujarnya.
Sejak kemarin, aparat kepolisian menangkap sekitar 200 orang yang hendak menggelar demo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10). Polisi menuding ratusan orang tersebut dari kelompok anarko. Ratusan orang itu diamankan di berbagai wilayah, antara lain di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Dari hasil pemeriksaan, mereka mendapat informasi ajakan untuk berdemo dari media sosial.
Sebanyak 90 dari 200 orang tersebut pun menjalani rapid test untuk memeriksa apakah mereka terpapar virus corona atau tidak. Hasilnya, 12 orang terindikasi terpapar Covid -19 dan selanjutnya dibawa ke Polda Metro untuk menjalani tes usap atau swab test.
Hari ini kelompok buruh, mahasiswa, dan masyarakat bakal menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta. Mereka ingin mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan UU Cipta Kerja. Namun, Jokowi telah memiliki agenda kunjungan kerja ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (CNN)
Editor : Redaksi