KITAMUDAMEDIA – Kanker lambung menjadi salah satu jenis kanker yang sulit didiagnosis karena gejala awal yang sulit dideteksi. Gejala kanker lambung umumnya baru akan muncul saat sudah memasuki stadium lanjut.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, kanker lambung menyebabkan 783 ribu kematian pada tahun 2018 lalu. Kanker lambung ditandai dengan adanya pertumbuhan sel abnormal pada dinding lambung.
Kanker lambung terjadi saat sel-sel yang biasanya sehat di dalam sistem pencernaan bagian atas berubah menjadi kanker dan tumbuh di luar kendali. Proses ini umumnya berjalan lambat dan berkembang selama bertahun-tahun.
Melansir Healthline, beberapa kondisi medis meningkatkan risiko kanker lambung seperti limfoma, infeksi bakteri H. pylori yang dapat menyebabkan tukak, tumor, dan polip.
Kanker lambung juga lebih sering terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas, laki-laki, perokok, dan orang dengan riwayat penyakit keluarga.
Beberapa gaya hidup berperan memicu kanker lambung seperti terlalu banyak konsumsi makanan olahan dan daging merah, kebiasaan minum alkohol, dan jarang berolahraga.
Gejala Kanker Lambung
Umumnya, tak ada gejala awal yang diperlihatkan kanker lambung. Hal ini membuat banyak kasus baru diketahui saat sudah memasuki stadium lanjut.
Beberapa gejala kanker perut stadium lanjut yang paling umum di antaranya:
– mual dan muntah
– sering mulas
– kehilangan nafsu makan, terkadang disertai penurunan berat badan secara tiba-tiba
– kembung konstan
– mudah merasa kenyang
– feses berdarah
– penyakit kuning
– kelelahan berlebih
– sakit perut yang sangat terasa setelah makan
Untuk membuat diagnosis, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya kelainan. Dokter juga akan menyarankan Anda untuk menjalani tes darah, termasuk tes keberadaan bakteri H. pylori.
Screening lebih lanjut diperlukan jika dokter yakin bahwa Anda menunjukkan gejala kanker lambung seperti prosedur endoskopi, biopsi, dan CT scan. (CNN)
Editor : Redaksi