KITAMUDAMEDIA, Bontang – Ancaman demam berdarah dengue (DBD) meningkat di tengah pandemi Covid-19. Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan, sejak Januari hingga November 2020, terdapat 223 kasus DBD di Bontang. Bahkan dua diantaranya meninggal dunia. Dua orang yang meninggal dunia, pada awal bulan November 2020 ini, berasal dari Kelurahan Bontang Kuala dan Berbas Pantai.
Kepala Dinas Kesehatan dr Bahauddin menyebut perjalanan klinis pasien berjalan cepat. Saat pasien dirujuk ke RSUD Taman Husada kadar trombositnya sudah drop. “DBD sekarang itu tidak seperti dahulu. Lebih cepat perjalanan klinisnya. Jadi jangan sampai terlambat melakukan pemeriksaan,” terangnya.
Kasus DBD terbanyak berada di Kelurahan Api-Api sebanyak 29 kasus, menyusul Berebas Tengah 28 kasus, sementara wilayah terbanyak ketiga terjangkit DBD yakni Berbas Pantai dan Gunung Elai, masing-masing 21 kasus.
Ditambahkan Bahauddin, guna menekan angka penyebaran DBD diperlukan kesadaran masyarakat, untuk menjaga kebersihan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Fokus kami mengontrol agar tidak naik kasusnya,” ucapnya.
Senada, Kasi Pencegahan, dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Muhammad Ramsi menekankan agar masyarakat menggalakkan gerakan 3M plus untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk aedes aegypti.
“Apalagi ini masih pandemi, perlu waspada, kalau ada yang merasakan sakit seperti gejala DBD segera menuju Puskesmas, supaya mendapatkan pertolongan,” pungkasnya.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar