KITAMUDAMEDIA – Calon Wali Kota Depok Mohammas IDris diminta oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak kampanye tatap muka selama masih positif virus Corona (COVID-19). Menurut KPU, kebijakan itu sesuai dengan protokol kesehatan.
“Pada prinsipnya, jika ada pasangan calon atau salah satu calon, yang bersangkutan ikuti protokol kesehatan, artinya jika hasil swab positif, tidak melakukan kampanye dalam bentuk tatap muka. Itu berisiko baik untuk yang bersangkutan maupun peserta kampanye,” kata Komisioner KPU, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi saat dihubungi, Kamis (26/11/2020).
Untuk mengisi waktu kampanye, cawalkot petahana tersebut bisa mewakilkan kepada pasangannya, Imam Budi Hartono untuk kampanye tatap muka. “Fungsi kampanye kan bisa oleh wakilnya, atau tim kampanye nya. Harapannya, prinsip kesehatan sangat penting,” kata Raka.
Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris diminta oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak kampanye tatap muka selama masih positif virus Corona (COVID-19). Menurut KPU, kebijakan itu sesuai dengan protokol kesehatan.
“Pada prinsipnya, jika ada pasangan calon atau salah satu calon, yang bersangkutan ikuti protokol kesehatan, artinya jika hasil swab positif, tidak melakukan kampanye dalam bentuk tatap muka. Itu berisiko baik untuk yang bersangkutan maupun peserta kampanye,” kata Komisioner KPU, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi saat dihubungi, Kamis (26/11/2020).
Untuk mengisi waktu kampanye, cawalkot petahana tersebut bisa mewakilkan kepada pasangannya, Imam Budi Hartono untuk kampanye tatap muka. “Fungsi kampanye kan bisa oleh wakilnya, atau tim kampanye nya. Harapannya, prinsip kesehatan sangat penting,” kata Raka.
“Prinsipnya, ketika kampanye itu dalam keadaan sehat. Terutama kampanye tatap muka, meski jumlah dibatasi tapi para pihak diharapkan dalam keadaan sehat,” ujar Raka.
Peserta pemilu yang positif COVID-19 tidak hanya dialami oleh Idris. Ada beberapa daerah, seperti Lamongan saat calon wakil bupati Lamongan, Abdul Rouf terkonfirmasi positif COVID-19 menjelang debat. Sehingga, pasangannya, calon bupati Yuhronur Efendi harus tampil sendiri dalam debat melawan peserta pemilu yang lain.
“Contoh, ada di satu kabupaten saat debat, ternyata salah satu calon positif. Beliau sangat bagus menginfokan kepada KPU setempat bahwa dia positif, dan tidak hadir dalam debat. Jadi banyak contoh seperti itu, kami bertahap segala sesuatu dalam dikoordinasikan degan baik,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Mohammad Idris terkonfirmasi positif virus Corona. Idris menyebut kondisinya saat ini stabil.
“Kondisi saya alhamdulillah stabil,” kata Idris melalui tim sukses pemenangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, kepada wartawan.
Idris meminta dukungan doa dari masyarakat untuk kesembuhannya. Selain itu, dia turut mengimbau masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
“Mohon doanya dari semua mohon maaf atas kejadian ini karena sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Saya berpesan tetap menjaga protokol kesehatan karena kejadian ini dapat menimpa siapa saja,” ujar Idris.
Sementara itu, ketua tim sukses pasangan calon Idris-Imam, Hafid Nasir, mengatakan Idris dinyatakan positif virus Corona seusai mengikuti debat Pilkada Depok yang digelar di salah satu stasiun TV swasta di Jakarta pada Minggu (22/11). Hafid memastikan rombongan yang ikut bersama Idris saat acara debat tersebut telah menjalani rapid test.
“Seluruhnya diwajibkan rapid test dan hasilnya non-reaktif, Pak Idris termasuk yang sangat tertib menjaga protokol kesehatan, hingga dinyatakan positif pada Rabu (25/11) oleh Labkesda Dinkes Kota Depok,” imbuh Hafid. (Detik)
Editor : Redaksi