KITAMUDAMEDIA – Karena tren merawat tanaman hias tumbuh pesat, saat ini pot tanaman yang dijual di pasaran memiliki berbagai macam bahan dan bentuk. Pot tanaman sendiri menjadi alternatif bagi seseorang yang ingin menanam beragam tanaman, tetapi tidak memiliki lahan yang luas di rumahnya. Sekalipun fungsinya tetap sama untuk menempatkan tanaman dan media tanamnya, kamu perlu tahu bahwa beragam jenis bahan pot tanaman itu memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Apabila kamu belum mengetahui tentang hal satu ini, berikut kelebihan dan kekurangan yang ada dari berbagai bahan pot tanaman, dilansir dari berbagai sumber, Jumat, (27/11/2020).
1. Pot tanaman plastik warna terang
Umumnya tersedia dengan harga yang sangat rendah dari bahan daur ulang. Suhu pot plastik bisa cepat panas dan dingin mengikuti cuaca.
Umumnya memiliki lebih banyak lubang drainase dibandingkan pot terakota, keramik dan beton. Jika kurang, pot plastik mudah untuk mengebor lubang tambahan di bagian bawah jika diperlukan.
Pot plastik ringan dan sangat cocok untuk diketakkan di balkon yang tersedia dalam berbagai bentuk, warna dan ukuran, serta dapat dicat semprot jika diinginkan.
Untuk anak-anak yang lebih kecil, pot plastik mungkin lebih aman daripada pot tanah liat standar yang dapat pecah.
Plastik adalah produk berbasis minyak bumi yang menguras sumber daya alam dan berdampak pada lingkungan.
Ada juga masalah kesehatan yang terkait dengan beberapa plastik. Jika menggunakan pot plastik, coba gunakan yang paling tidak beracun seperti 2 HDPE, LDPE, dan 5 PP.
Cenderung tidak bertahan lebih dari beberapa musim, seperti kebanyakan plastik, sinar matahari secara bertahap menurunkan kualitas plastik dan menjadi rapuh. Jika menggunakannya, cari yang lebih tebal untuk daya tahan.
2. Pot plastik hitam
Membuat suhu pot menjadi panas dengan cepat yang bisa berpengaruh terhadap tanaman dan harus dihindarkan dari bawah sinar matahari penuh di iklim panas pada tanaman tidak kuat panas.
Oke untuk digunakan pada posisi teduh atau untuk tanaman yang membutuhkan kehangatan tanah.
3. Pot terakota atau tanah liat
Bahan-bahan ini umumnya menawarkan opsi yang lebih menarik secara visual dalam hal warna dan desain.
Terakota atau tanah liat telah digunakan selama ribuan tahun dan umumnya dianggap sebagai sumber daya yang berkelanjutan, sehingga banyak tersedia pada berbagai macam bentuk dan ukuran untuk dipilih dan tidak mahal.
Menyediakan drainase yang tidak memadai untuk sebagian besar spesies tanaman. Kamu harus mengebor lubang tambahan di alasnya tanpa merusak pot.
Pot terakota yang ringan cenderung lebih mudah retak dan pecah, serta rawan retak saat tanah membeku dan mengembang di zona cuaca dingin.
Pot bahan terakota dapat menahan panas untuk waktu yang lama, sehingga beberapa spesies tanaman mungkin mendapat manfaat dari ini.
Tapi, campuran media pot bisa menjadi sangat panas dalam posisi cerah, sehingga membunuh mikroorganisme dan membakar akar tanaman.
Bahan terakota berpori, sehingga menarik kelembapan dari campuran pot dan lebih cepat kering. Tanaman yang diletakkan di pot terakota membutuhkan penyiraman lebih sering (perawatan lebih tinggi).
Tanaman yang diletakkan langsung di dalam pot terakota rapat menodai bagian luar dari garam dan mineral dalam tanah dan air. Hal ini dapat dihindari dengan mengecat bagian bawah dalam dan luar pot dengan lapisan cat tahan air yang tidak beracun.
4. Pot beton
Pot beton berat sehingga cocok untuk tanaman yang mudah terpengaruh angin.
Penanam beton datang dalam ukuran yang jauh lebih besar sehingga cocok untuk semak dan pohon besar tetapi bobot tambahan mereka mungkin menjadi pertimbangan dalam beberapa situasi.
Beton adalah isolator yang baik sehingga sesuai dengan iklim dengan perubahan cuaca yang parah karena membantu menyangga tanaman dan tanah dari suhu yang ekstrim.
Ada sejumlah masalah lingkungan yang terkait dengan produk beton. Selain itu, beton bisa keropos sehingga mungkin perlu disegel dan harus dirawat dengan benar untuk menghindari dampak alkalinitas tanah.
Beton mengandung kapur tinggi yang beracun bagi banyak tanaman. Sebelum digunakan, sirami pot atau bak secara menyeluruh beberapa kali dan biarkan air mengalir keluar setiap kali agar sisa kapur hilang.
5. Pot keramik
Pot keramik memiliki corak yang cantik dan ada yang ditambahkan dengan ukiran untuk membuat kesan mewah dan lebih cocok untuk diletakkan di dalam ruangan.
Pot keramik berlapis kaca cenderung berat dan tahan air sehingga menahan kelembapan dengan lebih baik.
Pot keramik yang sering berbentuk melengkung di bagian atas menyulitkan untuk merepoting atau mengganti campuran pot.
Mudah pecah apabila terjatuh maupun terkena benturan benda lain. Selain itu, hanya tanaman hias tertentu yang bisa ditanam di dalam pot keramik, contohnya bonsai. (Kompas)
Editor : Redaksi