KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kegiatan belajar mengajar tatap muka dijadwalkan akan mulai dilakukan pada semester genap atau 4 Januari mendatang. Skema pembelajaran pun telah diatur. Termasuk pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
“Maksimal kapasitas ruangan diisi 18 anak,” kata Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Nursyamsu.
Setiap sekolah wajib membentuk Gugus Covid. Terbentuk dari komponen guru dan warga setempat. Hal itu untuk memastikan keamanan dan penerapan protokol kesehatan. Mengingat tidak dipungkiri adanya potensi kerumunan jika pelajar datang dan pulang. Mengingat, biasanya juga terdapat pedagang kreatif lapangan yang berada di sekitar sekolah.
“Harapannya biar tidak ada klaster baru di sekolah,” ujarnya.
Pada prinsipnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang tidak memaksa harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Hal itu pun harus ada persetujuan dari wali murid. Adapun teknisnya diserahkan kepada setiap sekolah.
Aspek yang menjadi perhatian penting yakni ketersediaan ruang kelas, pengaturan jam guru, hingga kondisi lingkungan. Selain itu, poin terpenting ialah adanya sarana penunjang protokol kesehatan.
“Selebihnya pembelajaran dilakukan secara daring,” tandasnya.
Memang ada dua opsi yang digunakan dalam skema pembelajaran, yakni tatap muka dan virtual. Nantinya, tiap kelas akan dijadwalkan masuk tatap muka selama dua hari secara bergantian. Baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Waktu pembelajarannya pun tetap yakni dua jam tiap harinya. Selebihnya siswa dapat mengikuti KBM secara daring di rumah.
“SD dan SMP sama nanti, tapi yang sekolahnya gandeng masih akan kami koordinasikan nanti seperti apa,” kata Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparuddin.
Reporter : Yulianti Basri
Editor : Kartika Anwar