Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Pakai Masker Bikin Tak Nyaman? Simak 4 Tips Berikut

KITAMUDAMEDIA – Rutinitas memakai masker saat pandemi Covid-19 membuat sebagian orang tidak nyaman, apalagi di tengah cuaca panas. Namun itu bukan berarti seseorang jadi bebas melepas masker, terlebih ketika berada di tempat umum.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah terus mengampanyekan 3M untuk menahan penyebaran Covd-19, yaitu #jagajarak, #cucitangan, dan #pakaimasker.

Namun, mengenakan masker membuat sebagian orang merasa tidak nyaman.

Jika Anda adalah salah satunya, berikut empat keluhan umum ketika mengenakan masker dan tips mengatasinya

  1. Membuat sulit bernapas Memakai masker terkadang menyebabkan sensasi ketidaknyamanan dalam bernapas atau sesak napas, yang disebut dispnea.
    Kondisi ini terutama dirasakan oleh mereka yang berolahraga mengenakan masker. Dr. Richard Schwartzstein, spesialis dispnea dan kepala Divisi Pengobatan Paru, Perawatan Kritis dan Pengobatan Tidur di Pusat Perawatan Israel Deaconess, yang berafiliasi dengan Harvard, menjelaskan, ketika kita memakai masker, kita berusaha menarik udara dari baliknya. Sementara masker memiliki ketahanan terhadap aliran udara.
    Itulah mengapa kita perlu berupaya lebih keras untuk menarik napas ketika mengenakan masker.
    Solusinya: Dr. Bartolome Celli, seorang ahli paru dari Rumah Sakit Brigham dan Wanita yang berafiliasi dengan Harvard mengatakan, strategi terbaik untuk bernapas lebih nyaman ketika memakai masker adalah menurunkan kecepatan bernapas.Hal itu dilakukan untuk mengurangi resistensi terhadap masker.
    Kemudian, cobalah menarik napas dengan mengerucutkan bibir. Jika Anda sedang berjalan, turunkan kecepatan untuk menurunkan permintaan udara dari paru-paru.
  2. Mengalami klaustrofobia Mengenakan masker bisa menimbulkan rasa cemas bagi sebagian orang, bahkan memicu klaustrofobia atau ketakutan berada di ruang tertutup.
    Menurut Abby Altman, seorang psikolog rekanan di Brigham and Women’s Hospital, ketika mengalami cemas, seseorang akan bernapas lebih cepat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke dalam darah, dan jantung berdetak lebih cepat.
    “Sebetulnya ini hanyalah sistem alarm tubuh yang melakukan tugas evolusionernya,” kata dia.
    Solusinya: ingatlah bahwa Anda tidak sedang dalam bahaya.
    “Tidak ada bukti bahwa memakai kain penutup wajah akan memengaruhi kadar oksigen atau karbon dioksida dalam darah atau membahayakan paru-paru,” kata Schwartzstein.
    “Kecemasan dapat dikurangi secara signifikan dengan menghadapi rasa takut Anda dan membiasakan diri sampai Anda merasa lebih nyaman,” kata Altman.
  3. Mengiritasi kulit Menurut Dr. Jason Frangos, seorang dokter kulit di Brigham and Women’s Hospital, ruam wajah atau jerawat akibat penggunaan masker adalah hal biasa.
    Beberapa penyebabnya adalah karena masker dapat menjebak minyak di wajah, iritan dan alergen pada kulit serta menghalangi folikel rambut dan kelenjar, sehingga menyebabkan jerawat.
    Dalam kasus lain, beberapa orang memiliki mengakami ketombe pada wajah, yang disebut dermatitis seboroik. Kondisi tersebut adalah ruam merah bersisik yang dapat diperburuk oleh panas dan kelembapan yang menumpuk di balik masker.
    Solusinya: cuci masker kain secara teratur. Selain itu, bersihkan wajah secara teratur dan mempertimbangkan pembersih jerawat mengandung asam salisilat untuk membantu membuka pori-pori yang tersumbat.
    Untuk dermatitis seboroik, cuci rambut setiap hari dengan sampo anti ketombe dan atasi wajah berminyak menggunakan pembersih lembut.
  4. Tali masker membuat telinga sakit Tali masker bisa menyebabkan sakit pada telinga bagi sebagian orang. Tali elastis juga daat menarik telinga dan memberi tekanan pada kulit di sekitar telinga, sehingga menyebabkan iritasi.
    Solusinya: untuk masalah iritasi kulit, Frangos menyarankan penggunaan krim steroid atau pelembap.
    Beberapa alat tambahan juga bisa membantu meredakan tekanan di telinga, salah satunya “ear saver”, yakni yaitu tali atau klip yang dipasang pada tali dan dikenakan di belakang kepala.
Baca Juga  Semarak Ramadan, BKPRMI Bontang Gelar Festival Tabuh Bedug

Anda bisa membuatnya sendiri dengan memasukkan tali sepatu melalui loop telinga dan mengikatnya di belakang kepala. Pilihan lainnya adalah masker dengan tali telinga kain, yang dapat mengurangi iritasi atau dan masker dengan tali kain yang dapat diikat di belakang kepala (headloop).

Sesuai saran WHO, agar terhindar dari paparan Covid-19 masyarakat dianjurkan untuk selalu memakai masker saat beraktivitas. Terlebih ketika beraktivitas di luar ruangan seperti bertemu kerabat, berbelanja hingga berolahraga. (Redaksi)

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply