Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

KULIAH Kerja Nyata (KKN) periode 2020/2021 Universitas Diponegoro (Undip) dilaksanakan di Kelurahan Api – api , Kecamatan Bontang Utara, Bontang – Kaltim, mulai Senin, 4 Januari hingga Selasa, 16 Februari 2021. Tim ini menjadi tim kedua yang melakukan KKN Pulang Kampung, karena selama masa pandemi aktivitas yang mengumpulkan massa tidak diperbolehkan.

Sebagai salah satu dari tiga kota di Kalimantan Timur, Bontang memiliki potensi pengembagan kegiatan masyarakat yang dapat dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang saat ini berada di Kota Taman ini. Kelurahan Api-Api, salah satu kelurahan di Kecamatan Bontang Utara contohnya, memiliki cukup banyak UMKM dan kelompok masyarakat yang dapat dibantu dikembangkan dengan program KKN. Diantaranya adalah Kelompok Tani Kebun Anggur, Usaha Pabrik Tahu, Rumah Difabel, Usaha Keripik Bawis, dan lain sebagainya.

Kondisi tersebut selaras dengan tema KKN yang diangkat untuk periode ini, yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Salah satu mahasiswa Ilmu Gizi Undip angkatan 2017, Tiska, membuat dua program yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya di RT 40 Kelurahan Api-Api. Program tersebut adalah pengolahan ampas tahu menjadi tepung ampas tahu dan pemberdayaan kegiatan bercocok tanam tanaman obat oleh warga RT 40.

Program pertama dijalankan pada minggu kedua dan ketiga pelaksanaan KKN dengan rangkaian kegiatan berupa sosialisasi kepada ibu-ibu PKK mengenai cara pengolahan ampas tahu menjadi tepung ampas tahu dan pengolahan tepung ampas tahu menjadi berbagai jenis makan seperti keripik ampas tahu dan brownies tepung ampas tahu. Sosialisasi berjalan dengan lancar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama kegiatan. Ibu-ibu PKK yang mengikuti kegiatan memiliki antusias yang tinggi dalam memperhatikan materi yang diberikan.

Pengolahan ampas tahu menjadi tepung ampas tahu & pangan lainnya

Program kedua yang dijalankan adalah kegiatan bercocok tanaman obat. Kegiatan ini terinspirasi dari kebun anggur yang sudah berkembang di kelurahan api-api dan dipelopori oleh Kelompok Tani. Namun, kebun di RT 40 ini dikembangkan tidak hanya untuk menanam anggur, juga untuk menanam berbagai jenis tanaman obat. Hasil dari kebun ini nantinya dapat dimanfaatkan kembali oleh warga yang membutuhkan. Terlebih dengan kondisi pandemi seperti ini, obat alami dari tanaman herbal juga dapat dimanfaatkan menjadi peningkat imunitas.

Baca Juga  “Hybrid Learning” Adaptif di Masa PTM Terbatas

Kebun apotek hidup dibuat dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di RT 40 yang kemudian ditanami berbagai jenis tanaman obat yang berasal dari sumbangan warga RT 40. Kegiatan bercocok tanam ini berlangsung pada minggu keempat hingga kelima kegiatan KKN. Bercocok tanam dilakukan setiap sore hari yang diawali dengan membersihkan lahan yang dipenuhi rumput dan semak belukar, lalu kemudian ditanami berbagai tanaman.

Lahan Apotek Hidup Warga RT 40 Kel. Api – api, Bontang Utara

Hingga saat ini, berbagai tanaman yang sudah ditanam meliputi kunyit, kencur, lengkuas, jahe merah, sereh, daun salam, sirsak, daun pandan, bawang dayak, daun bawang, dan daun kemangi. Beberapa tanaman seperti anggur, lidah buaya, daun sop, cabai tidak ditanam di kebun melainkan menggunakan polybag karena tanaman tersebut dirawat secara terpisah.

Penulis : Tiskayani M / Mahasiswa Ilmu Gizi Undip 2017

Pembimbing : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si. 

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply