KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik 06-17 Mei 2021, namun diperketat dari 22 April hingga 24 Mei 2021, hal tersebut diikuti penghentian operasional transportasi umum, baik darat, udara dan laut.
Di pelabuhan Lok Tuan misalnya, pelayaran kapal penumpang terpaksa dihentikan sementara, guna menekan penyebaran COVID-19 yang dikhawatirkan meledak jika mudik diizinkan. Dampaknya, pelaku usaha di sekitar pelabuhan kembali lesu.
Seperti yang dikatakan Harlima, salah seorang pedagang nasi uduk yang ada di pelabuhan Lok Tuan, ia menyampaikan tentu saja dengan kembali tidak beroperasinya penyebrangan kapal , dipastikan omset pemasukannya akan menurun dari sebelumnya.
“Yah kita jalanin aja, mau diapa karena ini demi kita semua juga, jadi mau tidak mau yah harus dijalani aja,” pungkasnya ditemui di warungnya, Senin (3/5/2021) malam.
Meski begitu, Harlima akan tetap buka, berharap ada kapal barang yang bersandar. Omset yang biasanya 2 juta per hari, terancam menurun drastis.
“Kemarin waktu ditutup setahun sama sekali tidak ada pemasukan, terus kembali dibuka lagi alhamdulillah ada sumber pemasukan lagi, tapi sekarang ditutup sementara waktu pasti akan berkurang lagi pemasukannya, tapi tetap buka kalau ada kapal barang datang, siapa tau ada yang beli, ini hanya sementara kami sabar aja sih,” pungkasnya.
Harlima berharap agar kondisi pandemi di Kota Bontang dapat segera usai, agar perekonomian masyarakat kembali normal.
“Dengan adanya penyebrangan ini pengaruhnya besar sekali bagi kami, semoga pandemi segera hilang lah. supaya tidak ada batasan lagi,” terangnya.
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar