KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sesuai isi maklumat Nomor 01/MLM/I.O/E/2021, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriyah atau Idul fitri jatuh pada, Kamis (13/5/2021).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bontang Mustamar , mengatakan untuk Muhammadiyah Bontang pun mengikuti Maklumat yang ada, adapun lokasi ibadah sholat ied yang akan dilakukan nanti pun sudah ditentukan, masing-masing satu masjid, musalah dan lapangan.
“Kita mengikuti pusat, nanti akan ada tiga lokasi diantaranya Masjid Al ikhlas Muhammadiyah Bontang, lapangan SD Kreatif Muhammadiyah dan Musholla Fastabiqul Khoirat,” ujarnya, Senin (10/5/2021).
Meski begitu, ia menjelaskan pembagian 3 lokasi tersebut dilakukan lantaran adanya pembatasan jumlah jamaah, sementara protokol kesehatan (prokes) akan tetap diperketat.
“Protokol kesehatan akan kami perketat nantinya, hal tersebut untuk mencegah penyebaran covid-19, karena ini kan hari kemenangan hari yang bahagia, jangan sampai menimbulkan klaster baru,” pungkasnya.
Dalam Maklumat tersebut dijelaskan bahwa Ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon 12 Mei 2021 pukul 02.03.02 WIB. Pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta, hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk. Karena itu, 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis Wage 13 Mei 2021.
Maklumat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto di Yogyakarta pada (26/1/2021). Penetapan Idul Fitri ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujud hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita,” ujar Haedar Nashir dalam maklumat tersebut.
Sementara Kementerian Agama (Kemenag) menjadwalkan Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1442 H, akan dilakukan pada Selasa (11/5/2021), dengan menggunakan metode Rukyatul Hilal, pun digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Dengan demikian, 1 Syawal 1442 versi Pemerintah bisa saja terjadi lebih cepat sehari atau berbarengan dengan yang sudah ditetapkan Muhammadiyah.
“Saat ini banyak negara lain yang sedang mengalami gelombang lonjakan Covid-19, oleh karena itu kita harus ketat menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin melalui keterangan tertulis, Kamis (6/5/2021).
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar