Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Kapasitas Void 21 Juta Meter Kubik, Faisal : Kaji Serius Kelayakan Air

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Ancaman krisis air baku di Bontang semakin nyata. Mengatasi hal tersebut PDAM Tirta Taman bersama pemerintah dan DPRD Bontang, gencar membahas penggunaan lubang bekas tambang atau void sebagai alternatif penampungan air baku.

Dari data yang diperoleh, sejauh ini PDAM Kota Bontang hanya memiliki satu sumber air baku yakni deep well (sumur dalam) sebanyak 23 unit. Meski begitu dari total sumur dalam yang dimiliki PDAM, hanya 12 unit yang beroperasi normal, selebihnya mengalami penurunan kuantitas level air dan konstruksi mengalami korosif. Penyebabnya, mulai dari faktor alam hingga teknis.

Sementara, jumlah penduduk Bontang tahun 2020 adalah 181.183 jiwa (data BPS) dengan total sambungan rumah (SR) 29.657 unit dengan rata-rata pertumbuhan SR 1.200 per tahun sehingga jumlah kebutuhan air mencapai 639,95 liter per detik. Namun, produksi air PDAM saat ini hanya 436,51 liter per detik. Dari angka tersebut, dapat dipastikan defisit air di 2020 ini mencapai 199,44 liter per detik.

Prihatin dengan hal tersebut, Faisal, anggota DPRD Bontang kembali mendesak pemerintah untuk melakukan percepatan dalam penanganan sumber air baku yang mulai menurun debitnya.

“Kalau melihat keadaannya, tidak mungkin dalam setahun atau dua tahun kedepan waduk Marangkayu bisa digunakan, jalan satu-satunya ialah void atau eks tambang Indominco,” ujar politisi partai nasdem tersebut.

Namun, Faisal tetap meminta agar dilakukan kajian terhadap potensi air kolam tambang milik PT. Indominco Mandiri. Apakah airnya bener-bener sehat dan layak untuk diminum.

“Jangan sampai pemerintah sudah memasang pipa tapi hanya setahun airnya sudah habis,” bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Perumda PDAM Tirta Taman Bontang, Suramin mengatakan hasil kajian dari Indominco maupun Politeknik Samarinda akan menjadi referensi untuk kelanjutan potensi air dari void ini.

Baca Juga  Lulusan SMK Harus Sinergi dengan Dunia Usaha dan Industri

“Hasil kajian dan datanya itu layak untuk jadi air baku,” kata Suramin.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan saat ini tim percepatan pemanfaatan void pun sudah dibentuk lengkap dengan SK-nya.

“Harus segera ditangani untuk menutupi kekurangan sumber air baku yang mencapai 200 liter per detik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, void atau eks tambang Indominco ini terletak di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki kapasitas air 21 juta kubik

Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply