KITAMUDAMEDIA, Bontang – Anggaran sarana dan prasarana gedung uji KIR yang disiapkan sebesar Rp 5,6 miliar dinilai tidak mencukupi oleh anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal.
FBR, sapaan akrabnya ragu dana tersebut dapat memenuhi kebutuhan pembelian alat ijin KIR dan renovasi gedung.
“Cukup tidak 5,6 M itu untuk renov, karena mau tidak mau renov itu akan dibangun di Lok Tuan, tapi kalau tidak cukup akan saya usulkan jadi 7 miliar . Itu yang saya pertanyakan apakah cukup atau tidak,” ujarnya, Selasa (15/6/2021).
FBR mengakui soal anggaran menjadi kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub), namun ia mengingatkan jangan sampai melanggar regulasi.
“Sudah pasti dana itu sudah ada milik Dishub, tapi yang ingin kami pastikan apakah tidak jadi masalah untuk kedepan, jangan sampai sudah disetujui tapi ternyata ada masalah, kan buang-buang anggaran saja,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Prasarana Dishub Ikbal Srijaya mengatakan berdasarkan dari analisis serta melihat kondisi lahan yang tidak memadai, dia meyakini bahwa anggaran tersebut tidak cukup untuk pembelian alat serta renovasi gedung.
“Kalau untuk 5,6 miliar itu saya rasa tidak cukup pak, kalau memang di Lok Tuan kami nambah lagi anggarannya, agar kondisi kendaraan diatas 8 ton bisa melakukan uji disini tidak jauh lagi ke Samarinda,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ikbal menambahkan dari hasil rapat internal yang dilakukan, untuk pengajuan anggaran pembelian alat pihaknya mengajukan 5,2 M. Itu sebabnya ia memastikan 5,6 M itu tidak mencukupi untuk renovasi gedung.
“Kami anggarkan alat 13 unit dengan nilai 5,2 M itu untuk di Terbang Layang kemarin, tapi kalau lokasinya disini (eks TPI Lok Tuan) dilihat kasat mata saja sudah dipastikan tidak cukup, minimal 6 M ini mungkin cukup,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang Amiruddin Syam menegaskan penambahan anggaran dipastikan tidak bisa lagi, sebab sudah tidak bisa masuk ke anggaran perubahan.
“Perhitungan 5,6 M itu perhitungan dari Dishub, oleh karena itu kemungkinan untuk ditambah saat ini di pergeseran sudah terlambat, mungkin nanti dibahas lagi diperubahan, tapi untuk ditambah tahun ini belum bisa,” tandasnya.
Amir menghimbau agar Dishub dapat mempergunakan anggaran tersebut seefisien mungkin, lantaran diketahui gedung tersebut hanya bersifat sementara.
“Ini kan hanya sementara juga, jadi dipergunakan saja semaksimal mungkin dan inovatif mungkin, gunakan apa yang lebih penting terlebih dahulu,” jelasnya.
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar