KITAMUDAMEDIA, Bontang – Puluhan calon penumpang KM Binaiya rute Bontang-Awarange terpaksa harus gigit jari lantaran batal berangkat akibat kehabisan tiket.
Menurut pengakuan salah satu calon penumpang, kejadian tersebut akibat ada perantara tiket (calo) yang menjanjikan tiket namun hingga kapal berangkat tak kunjung diberikan.
“Kita sudah sampai antigen ini katanya dijanjikan, ada aja nanti tiket tapi tidak ada juga, padahal katanya tenang aja tetap berangkat buktinya tidak ada juga,” kata Fitri ditemui di Pelabuhan Lok Tuan, Sabtu (10/7/2021).
“Bahkan kita sudah menunggu sampai 3 harian bahkan ada yang seminggu tapi tetap saja tidak ada,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bontang Utara, AKP Ahmad Said menegaskan, bagi calo tiket yang kedapatan akan diproses hukum karena praktek tersebut sangat merugikan calon penumpang.
“Saya tidak mau lewat calo-calo segala, jangan sampai begitu, banyak yang dirugikan, kalau memang pihak yang begitu nanti diarahkan ke Polres untuk di proses,” tegasnya.
Upaya tersebut dinilai Said sebagai bentuk mencegah upaya pungut liar (pungli) atau calo berkeliaran.
“Saya turun kesini untuk mengantisipasi calo-calo, kenapa harganya naik, jadi ini mau diusut, jangan sampai ada lagi begitu-begitu, kalau itu dari Pelni wajar, tapi diluar dari itu disebut pungli,” pungkasnya.
Sementara itu Kasi Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang Wely Sakius memastikan tidak akan ada yang disebut calo, sebab saat ini jalurnya sudah satu pintu yakni melalui Pelni.
Wely juga menginstruksikan apabila ada temuan dari pihaknya atau calo yang kedapatan akan diberikan sanksi.
“Kalau ada kedapatan kita tangkap kita laporkan, sekaligus itu dari Dishub tangkap saja,” tegas Wely.
Sebagai informasi, dari data manifes penumpang KM Binaiya terdata sebanyak 489 penumpang, dan tidak ada penambahan jumlah penumpang.
Reporter : Iqbal Tawakkal
Editor : Kartika Anwar