Imbas Pandemi, Masyarakat Ramai Jual Emas untuk Bertahan Hidup

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pandemi yang melanda seluruh penjuru dunia mengakibatkan banyak orang mengalami kesulitan dan berdampak pada pendapatan terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Penjualan barang berharga seperti emas menjadi tren masyarakat untuk bertahan hidup di tengah terpuruknya perekonomian akibat Covid-19.

Syakila, salah satu pemilik toko Emas di Jalan Ks Tubun Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), Kota Bontang, menuturkan, tren masyarakat menjual emas di awal pandemi sangat tinggi. Sehingga perbandingan penjualan dan pembelian emas tidak seimbang di tokonya.

“Di awal pandemi lebih banyak yang menjual dibandingkan yang membeli. Seminggu itu bisa sampai 30 gram yang jual yang biasanya paling banyak 10 gram,” ungkapnya, Kamis (5/8/2021).

Menurut Syakila, tren menjual emas itu karena masyarakat mengalami penurunan penghasilan, sehingga mereka mengambil solusi dengan menjual perhiasan emas seperti cincin, gelang, dan kalung untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Pengakuan masyarakat membutuhkan uang, karena tidak ada aktivitas bahkan ada yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akhirnya salah satu simpanan emas itu lah yang mereka jual,” sebutnya.

“Kalau sekarang masih ada juga yang jual, cuma sudah tidak seperti kemarin saat awal pandemi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan saat ini harga emas 22 karat Rp 670 ribu sedangkan yang 23 karat Rp 780 ribu.

“Harapannya sih semoga pandemi ini segera berakhir, supaya ekonomi masyarakat kita juga kembali normal,” pungkasnya.

Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar

Baca Juga  Menpan RB Sebut Tak Ada Penerimaan CPNS Tahun 2020 dan 2021

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply