KITAMUDAMEDIA, Bontang – Progres pembangunan jalan di lingkungan kampung nelayan, Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara, minus 13 persen dari target kerja yang ditetapkan.
Pengerjaan proyek senilai 13,6 miliar dari APBN tersebut seharusnya telah mencapai 19 persen.
Perwakilan konsultan supervisi, CV. Wawinta, Edy Nasrudin menjelaskan hingga saat ini baru dikerjakan satu titik di RT 3 dari 6 titik. Progres 5,9 persen. Total panjang jalan sekira 2.600 meter.
” Seharusnya September progres sudah 19 persen, tapi ini minus 13 persen, yang harus dikerjakan ada 6 titik, dari RT 1 sampai 6,” jelasnya saat menerima kunjungan kerja Komisi III DPRD Bontang, Kamis (2/9/2021).
Ditambahkan Edy, selain persoalan tenaga kerja, suplai material kayu ulin juga menjadi kendala.
Melihat kondisi tersebut, Komisi III DPRD Bontang yang meninjau langsung pembangunan jalan atas air itu, geram dengan lambannya kerja pihak kontraktor.
Faisal, menilai kerja pihak kontraktor buruk. Dari penetapan pemenang pertengah Juli lalu, proyek baru berjalan di Agustus 2021. Ditambah lagi, persoalan minimnya pekerja.
” 19 Juli itu sudah ada pemenang, tapi baru mulai kerja Agustus, sementara akhir tahun 2021 harus selesai. Belum lagi soal material, baru berapa yang masuk, progres berjalan ini minus 120 kubik, “ungkap Anggota Komisi III DPRD Bontang tersebut.
Senada, Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengkhawatirkan kondisi tersebut. Pasalnya jika pekerjaan tidak selesai sesuai tanggal kontrak maka sulit untuk Bontang mendapatkan bantuan dana lagi dari pusat.
” Harus kita perhatian ini (proyek jalan di Selambai) kalau sampai tidak selesai, sudah kita dikasih lagi. Waktu tinggal 2 bulan, mudahan bisa dikejar, ” tambah Amir.
Sementara itu, perwakilan kontraktor PT Muriefick Gemilang Putra dan PT Devi Farhana Mandiri, Nurdin mengatakan keterlambatan material menjadi penyebab utama, meski begitu pihaknya berupaya pekerjaan akan selesai tepat waktu.
“Menunggu material pak, memang agak susah dapat ulin sesuai spek (ulin 10 x 10 cm), tapi pasti selesai, ” jelasnya.
Proyek pembangunan jalan lingkungan kampung nelayan, Selambai memiliki nilai kontrak Rp 13.652.898.388, bersumber dari DAK Integrasi dengan 135 hari kalender. (Redaksi KMM)
Editor : Kartika Anwar