KITAMUDAMEDIA, Bontang – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bontang tengah dipersiapkan menuju sekolah Adiwiyata tingkat mandiri. Mendorong upaya tersebut, tiga guru MAN mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah (GPBLHS) yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sejak 31 Agustus hingga 3 September 2021.
Ketua Forum Sekolah Adiwiyata Kota Bontang, Lena Roza mengatakan semoga program Adiwiyata mandiri tersebut dapat segera terealisasi. Ia menyampaikan pentingnya menanamkan budaya bersih dan peduli lingkungan kepada siswa. Terlebih MAN telah menyandang predikat sekolah ramah lingkungan, sehat dan bersih.
“Untuk menjaga lingkungan madrasah tetap asri memang tidak mudah dilakukan. Namun, para siswa harus mulai sadar jika lingkungan sekolah yang asri bisa memberikan kenyamanan belajar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Lena menjelaskan tujuan dari bimtek tersebut untuk membekali guru-guru dalam pembinaan karakter peduli dan berbudaya lingkungan, berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Selanjutnya sekolah yang sudah menerapkan 8 SNP dengan benar dan mengintegrasikan 6 aspek Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), akan mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata.
Aspek PRLH diantaranya, kebersihan, sanitasi, drainase, pengolahan sampah, menanam, memelihara pohon/tanaman, konservasi air, energi dan inovasi.
Program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Tujuannya untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian , peningkatan kualitas lingkungan hidup serta upaya dalam mendukung ketahanan bencana warga sekolah.
Untuk diketahui , tingkatan sekolah Adiwiyata, meliputi :
- SDA tingkat Kota
- SDA tingkat Provinsi
- SDA tingkat Nasional
- SDA tingkat Mandiri
“Kita MAN Bontang berada di tingkat Sekolah Adiwiyata Nasional, menuju Adiwiyata Mandiri, ” tambah Lena, peserta sekaligus narasumber.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar