KITAMUDAMEDIA, Bontang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) kepada empat sekolah Taman Kanak-kanak (TK) yang telah mengajukan surat permohonan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdik Bontang, Yuti Nurhayati mengatakan pekan depan pihaknya akan melakukan monev ke TK yang telah mengajukan permohonan PTM terbatas dan akan digabungkan dengan hasil pemetaan yang sebelumnya dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Puskesmas. Apakah sudah siap atau baru merencanakan. Empat TK tersebut antara lain, TK Salsabila, TK Al-Askari, TK Qurrota Ayyun dan TK Negeri 3.
“Monev ini nantinya akan kami laksanakan bersama tim Disdik, pengawas sekolah, Dinkes, ketua gugus kelurahan dimana sekolah itu berada dan akan kami cek kesiapannya,” ungkapnya saat dihubungi redaksi kitamudamedia.com, Jumat (10/9/2021) sore.
Sementara itu, Yuti menjelaskan terkait aturan PTM TK cukup berbeda dengan tingkat SD, SMP dan SMA. Jumlah anak maksimal lima dalam satu ruangan. Durasi belajar satu jam setiap kali pertemuan. Persetujuan orang tua PTM, tertib protokol kesehatan, tersedia tempat cuci tangan, hand sanitizer, serta mengatur pintu masuk dan keluar orang tua murid yang mengantar.
“Skema jadwal masuk kami serahkan ke pihak sekolah untuk mengatur. Kalau orang tua tidak mengizinkan maka tetap dilakukan pembelajaran online,” jelasnya
Selain itu, sekolah juga wajib menunjukkan vaksin lengkap tenaga pendidik, surat keputusan tim gugus internal, sarana prasarana yang menunjang, dan komitmen dengan ortu ketika ada keluarga yang dari luar kota atau kurang sehat anak tidak boleh masuk sekolah.
“Ini tingkat TK dulu kalau PAUD/SPS belum bisa PTM. Kita lakukan bertahap dulu,” sebutnya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan orang tua tidak diperbolehkan untuk menunggu anaknya agar tidak menimbulkan kerumunan.
“Karena TK tidak melihat zona jadi terkadang ada yang rumahnya jauh, kalau seperti ini diperbolehkan menunggu di ruang tunggu yang disiapkan sekolah,” pungkasnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar