KITAMUDAMEDIA -Sebagai negara agraris, Indonesia tidak henti-hentinya menghasilkan inovasi di bidang pertanian. Inovasi-inovasi tersebut tidak lain dan tidak bukan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sektor tersebut. Tak jarang, inovasi yang dihasilkan melibatkan peran teknologi modern dalam prosesnya. Salah satu inovasi teknologi di sektor pertanian adalah pupuk bokashi.
Pupuk bokashi adalah salah satu pupuk organik yang bermanfaat bagi tanaman. Bokashi dipopulerkan pertama kali di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif.
Dilansir dari laman resmi Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, pupuk bokashi adalah pupuk kompos alternatif yang memiliki kandungan unsur hara tinggi. Pupuk kompos sendiri, sebagaimana dilansir dari beberapa sumber, adalah pupuk dari bahan organik yang telah terurai sehingga bentuknya tidak dikenali lagi. Penguraian kompos bisa berlangsung secara alami maupun buatan. Pupuk bokashi merupakan pupuk kompos buatan yang pembusukannya dibantu dengan effective microorganism (EM4).
Jumlah mikroorganisme dalam EM4, yang digunakan untuk pembuatan pupuk bokashi, sangatlah banyak. Jumlah tersebut mencapai 80 genus. Banyaknya mikroorganisme ini membuat pupuk bokashi menjadi lebih cepat digunakan dan mengandung banyak unsur hara. Kandungan unsur hara yang banyak ini membuat pupuk bokashi sangat baik bagi tanaman. Selain itu, pupuk bokashi tidak panas, tidak berbau busuk, ataupun mengandung hama penyakit sehingga tidak membahayakan tanaman.
Selain mengandung unsur hara yang tinggi, pupuk bokashi juga menjadi solusi bagi permasalahan menyangkut pupuk kimia. Di Jepang, pupuk bokashi digunakan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang membuat tanah menjadi keras. Unsur hara pupuk kimia pun tentunya jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan pupuk bokashi
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian RI, berikut adalah cara untuk membuat pupuk bokashi:
- Rentangkan terpal yang disediakan
- Tuangkan pupuk kandang dan serbuk gergaji
- Tambahkan mol yang sudah dicampur dengan air dan aduk rata
- Tuangkan arang sekam tambahkan mol aduk rata
- Tuangkan dedak tambahkan mol dan em4 aduk sampai merata
- Tutup terpal dengan rapat supaya tidak masuk udara
- Fermentasikan 14-15 hari
Editor : Redaksi KMM