Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Disdikbud Bontang Siap Jalankan Kurikulum Prototipe

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang, siap menerapkan Kurikulum Prototipe pengganti Kurikulum 2013 (K 13) yang diwacanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Saparudin mengatakan pemerintah sanggup menerapkan Kurikulum Sekolah Penggerak atau dikenal dengan istilah Kurikulum Prototipe yang saat ini digodok Kemendikbud.

Dari pemahamannya, Kurikulum Prototipe bukanlah kebijakan baru. Melainkan penyederhanaan dari K 13 yang padat dan lebih memilih materi yang efektif, sebagai upaya mitigasi dan pemulihan pembelajaran dampak dari pagebluk Covid-19.

Sistem ini nantinya akan mengarahkan para guru, untuk lebih memfokuskan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, dengan memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar pada bidang pelajaran yang paling diminati.

“Sama saja dengan K 13, hanya saja kurikulum prototipe ini pendekatannya lebih mengarah pada ke individu siswa. Kalau dulu kompetensi dasarnya harus terpenuhi, sekarang tidak,” terangnya kepada Kitamudamedia.com, Jumat (7/1/2021).

Para siswa akan dilayani secara individu, lanjutnya, sembilan kecerdasan akan digalakkan, dengan kata lain pendidikan akan menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

“Kita dulu marah kalau anak matematikanya dapat 5, padahal kesenian atau agamanya dapat 9. Kedepan pendidikan akan melihat minat dan kemampuan masing-masing siswa, tidak dipaksa sama rata,” terangnya.

Proses pengembangan itu dilakukan tidak dengan menambahkan jam mengajar, tapi mengambil 20-30 persen jam pelajaran.

Untuk itu, para tenaga pendidik dituntut untuk lebih cepat beradaptasi terhadap sistem yang baru digagas ini. Sebab pemahaman itu harus lebih dikuasai oleh guru sebelum memberikan pelajaran terhadap murid.

“Kuncinya, guru harus lebih paham, agar prakteknya bisa maksimal,” tutupnya.

Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar

Baca Juga  Rombongan Aspeksindo Hadir dalam Pembukaan Pesta Laut Bontang Kuala

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply