KITAMUDAMEDIA, Bontang – Meroketnya harga kedelai dalam beberapa bulan terakhir membuat para pedagang tahu dan tempe dilema, pasalnya harga jual tetap atau tidak ada kenaikan.
Salah satu pengrajin tahu tempe, Mudawam mengaku harga kedelai sudah naik sejak Oktober 2021 lalu namun pihaknya tidak bisa menaikkan harga secara sepihak karena khawatir kehilangan pembeli.
“Naiknya secara perlahan dari Rp 8.000 – Rp 9.000 hingga Desember 2021,terakhir order itu naik menjadi Rp 11.200,” ungkapnya saat ditemui redaksi kitamudamedia.com, Kamis (13/01/2022).
lanjutnya, Mudawam berharap harga kedelai bisa segera stabil. Menurutnya kondisi ini cukup sulit terutama bagi pedagang tempe dan tahu seperti dia.
“Harapannya agar harga kacang kedelai bisa stabil lah. Kalau saat ini belum stabil itu susah. Dikecilkan (ukurannya) sudah tidak bisa, dinaikkan (harganya) juga susah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri Dinas DKUKMP, Doddy Rosdian menjelaskan jika kedelai adalah barang impor jadi mengikuti harga kedelai dunia yang fluktuasinya tinggi, terutama saat belum ready atau belum panen.
“Di tahun 2022 ini belum ada kenaikan, harga Rp 11.000 ini masih harga di bulan Desember 2021,” jelasnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar