Harga Kedelai Mahal, Perajin Tempe di Bontang Mengeluh

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Perajin tahu dan tempe di Kota Bontang kembali mengeluh karena harga bahan baku kedelai terus melonjak naik sejak awal Februari lalu.

Hal itu diungkapkan Mudawam salah satu produsen tahu tempe di Bontang. Ia mengatakan harga kedelai saat ini makin mahal, menyentuh Rp 12.100 per kilonya atau Rp 650 ribu per karungnya.

Padahal, jika dibanding dengan harga normal satu karung kedelai impor hanya Rp 360 ribu.

“Naiknya itu perlahan, awalnya naik 20 ribu per karungnya, kenapa semakin kesini tembus Rp 650 ribu. Bagaimana kita nggak ngeluh 100 persen lonjakan harganya,” ucapnya kepada awak media saat ditemui di lokasi produksinya di Jalan Ahmad Yani, Kamis (17/2/2022).

Tapi ia tidak bisa berbuat banyak, sambungnya, lantaran harga bahan baku kedelai lokal lebih mahal yang akhirnya mereka tidak banyak pilihan, sementara produksi harus tetap jalan, untuk tetap bisa membiayai 13 orang pekerjanya.

“Pertimbangan saya ini, cuman karyawan. Kalau bukan itu mending saya istirahat dulu,” keluhnya.

Pasalnya, Mudawam menuturkan untuk menaikkan harga jual, tidak bisa dilakukan sepihak tanpa didukung perajin yang lain. Selain itu, ia juga enggan mengurangi volume tempe tahu yang ia produksi untuk menjaga kepercayaan pelanggannya.

“Harga eceran masih sama tidak saya naikkan, tempe kami jual dari harga Rp 3 ribu sampai Rp 9 ribu satu papan. Tergantung ukuran. Begitu juga dengan tahudari Rp 4 ribu hingga Rp 6 ribu per bungkusnya,” jelasnya.

Ia berharap ada andil dari pemerintah untuk bersikap terkait lonjakan harga kedelai, misalnya memberikan subsidi untuk menekan harga bahan baku kedelai.

“Kalau bisa ada subsidi, jadi harga bahan baku bisa ditekan turun, kasian kami, kasian pelanggan kalau harga kedelai terus naik,” bebernya.

Baca Juga  Belum Jelas Motifnya, Wanita yang Diduga Penculik Anak Ternyata di Bawah Pengaruh Narkoba

Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply