KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang memilih nama Darul Irsyad sebagai identitas Masjid Terapung yang berada Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara yang secara resmi mulai digunakan untuk beribadah hari ini, Jumat 11 Maret 2022.
Wali Kota Bontang, Basri Rase menjelaskan pemilihan nama Masjid Terapung ‘Darul Irsyad’ muncul secara spontan pada saat meninjau kesiapan masjid sebelum resmi dibuka pada hari, Senin 7 Maret 2022 lalu. Alhasil, dari diskusinya dengan beberapa anggota Dewan Komisi II dan III, beserta perwakilan tokoh masyarakat Lok Tuan yang juga hadir dalam moment itu, nama Darul Irsyad dipilih.
“Spontanitas, seperti muncul ilham dari Allah. Nama Darul Irsyad yang terucap, dan coba dijabarkan artinya bagus. Nama itulah yang kita sepakati,” kata Basri kepada awak media.
Menurut Basri, Darul Irsyad diartikan sebagai tempat atau rumah dalam beribadah dan memperdalam ilmu Islam.
Disinggung soal nama Al Muhajirin yang didorong sebagian warga Lok Tuan untuk kembali digunakan, Basri mengaku nama itu sudah banyak dipakai di Masjid-Masjid lain di Bontang, menurutnya penamaan Masjid Terapung harus berbeda dengan yang lain.
Sebagai penguat bahwa Masjid di Kampung Selambai ini adalah ikon baru kota Bontang.
“Kalau nama Al Muhajirin itu kan ada dimana-mana, di Berbas Tengah, Tanjung Limau, di Bukit Indah sama di Sidrap. Jadi banyak. Kita cari yang tidak ada samanya,” pungkas Basri Rase.
Dikesempatan berbeda, rasa kekecewaan pun turut muncul dari Anggota Komisi III Bontang Faisal. Perjuangan untuk membangun masjid yang memakan anggaran hingga Rp 60 miliar itu tidak sesuai yang diharapkan.
Bahkan dirinya mengaku, sebelumnya intens berkomunikasi perihal penamaan Masjid Terapung tersebut.
Hanya saja, respons Pemkot Bontang ternyata tidak sesuai ekspektasi bagi aspirasi masyarakat Kampung Selambai yang ada di Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara.
“Sebenarnya tetap bersyukur karena masjid kebanggaan ini sudah bisa dipakai sebelum bulan Ramadhan. Hanya saja ada kekecewaan di hati yang paling dalam karena namanya bukan Al Muhajirin,” kata anggota DPRD yang juga warga Lok Tuan tersebut.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar