KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kasus penyakit tuberkulosis (TBC) di Kota Bontang cukup tinggi. Tahun 2021, Dinas Kesehatan Kota Bontang mencatat sekira 434 kasus TBC mendapatkan penanganan serius.
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit |(P2P) Dinas Kesehatan Kota Bontang, Asniwati menjelaskan penderita TBC terbagi dua golongan, anak dan dewasa. Sejauh ini, terdata angka penderita tertinggi di wilayah Bontang Utara.
” Jumlah penderita yang diobati hingga sembuh, lumayan banyak, utamanya dewasa dan anak. Di Bontang sementara ini wilayah Utara yang banyak, 2021 ada sekira 235 kasus, meski begitu jika dibandingkan tahun 2020 ada sedikit penurunan, ” jelasnya, saat ditemui redaksi kitamudamedia.com beberapa waktu lalu.
Disinggung penyebab utama, Asniwati belum bisa memastikan karena belum secara spesifik melakukan penelitian. Hanya pada umumnya karena kualitas udara dan pola hidup sehat.
” Kita belum bisa bilang apa penyebab utamanya, cuma rata rata karena udara, belum lagi penderita TBC bisa dengan mudah menularkan orang sekitar lewat droplet, ” tambahnya.
Sejauh ini, untuk menurunkan kasus TBC, Dinas Kesehatan Bontang gencar melakukan edukasi dan sosialisasi melalui Puskesmas agar masyarakat lebih peduli dengan penyebaran TBC, karena pada dasarnya TBC sangat berbahaya.
” Gencar kita lakukan sosialisasi, kalau ada yang batuk 2 minggu lebih tidak sembuh, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, bisa jadi TBC. Tapi bisa sembuh kalau di obati teratur, ” tambahnya.
Perlu diketahui, gejala-gejala awal muncul TBC pada seseorang dapat berupa batuk karena menyerang saluran pernapasan dan juga organ pernapasan, batuk berdahak terus-menerus selama 2 sampai 3 minggu atau lebih, kemudian sesak napas, nyeri pada dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat badan menurun, dan biasanya yang muncul adalah berkeringat pada waktu malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan apapun.
” Waspada, anak – nak yang disebut flek itu masuk kategori TBC, ” pungkasnya.
Reporter : Lia Dewa
Editor : Kartika Anwar