KITAMUDAMEDIA, Bontang – Aliansi AMPERA (Amanah Penderitaan Rakyat) melakukan penjaringan aspirasi masyarakat terkait persoalan banjir di Kota Bontang yang hingga saat ini belum ada solusi.
Koordinator Lapangan (Korlap) AMPERA, A. Zulfikri mengatakan kuesioner ini untuk mendapatkan data yang akurat dari warga yang terdampak banjir.
Nantinya masyarakat bisa mengakses ke link https://bit.Iy/KIUSIONER_GENANGAN-BANJIR-BONTANG
Kemudian hasilnya akan kami serahkan kepada pemerintah. Data ini diisi langsung oleh beberapa warga Kota Bontang, jadi bisa dibilang data kami ini sangat kuat, dan bisa kami pertanggung jawabkan.
“Link kuesioner bersifat umum, siapapun bisa mengisi. Pernyataan warga yang merasakan langsung dampak banjir pasti lebih jujur. “ ungkapnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 03 Kelurahan Kanaan, Yulianus, mengatakan banjir terjadi akibat air kiriman dari pertambangan ilegal yang mengeruk tanah secara tidak bertanggung jawab, akhirnya air tersebut masuk ke pemukiman warga yang mengakibatkan mobilisasi warga terhambat, selain itu warga juga merasakan kerugian yang cukup besar, karena beberapa perabotan rumah rusak dan beberapa terseret arus banjir.
“Banyak ini warga yang mengeluh ke saya, pancinya hanyut, kasurnya rusak, sofanya terseret arus banjir, ada juga ternak warga hanyut karena arus banjir cukup deras, “ katanya.
Lebih lanjut, Yulianus berharap dengan adanya pengisian kuesioner ini ada tindak lanjutan dari pihak pemerintah untuk menyiapkan dana penanggulangan bencana banjir yang sering terjadi di Kota Bontang.
“Harapannya, akan ada perhatian khusus dari pemerintah mungkin membuat drainase yang lebih luas lagi, untuk mengalirkan debit air,“ ujarnya.
Aliansi Ampera (Amanah Penderitaan Rakyat) merupakan gabungan beberapa instansi, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa, dan siswa-siswi Kota Bontang. Ampera hadir untuk menyuarakan penderitaan rakyat, antara lain penderitaan akibat genangan banjir.
Banjir bukan hal baru lagi untuk kota Bontang. Banjir terjadi pasca hujan dengan intensitas yang cukup tinggi di daerah tertentu. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang tercatat ada delapan Kelurahan di Kota Bontang yang kerap terendam banjir.
Adapun delapan Kelurahan tersebut meliputi, Kelurahan Guntung, Api-api, Gunung Elai, Gunung Telihan, Kanaan, Satimpo, Tanjung Laut Indah, dan Tanjung Laut.
Editor : Redaksi KMM