Kisah Suaji Merintis Bisnis Herbal, Bermodal Bantuan CSR hingga Mandiri jadi Pengusaha Sukses

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Berawal dari hobi dan kecintaanya dengan bercocok tanam membuat Suaji, pensiunan sopir di salah satu rumah sakit swasta di Bontang ini rela menghabiskan waktu berjam – jam untuk mengurusi tanaman herbal miliknya.

Berbagai jenis tumbuhan herbal ia tanam di lahan kosong samping rumahnya, Jalan Tari Enggang RT 06, Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara. Awalnya Suaji mengumpulkan bibit tanaman herbal yang tumbuh liar, seperti tanaman secang, jahe, bawang dayak dan beragam jenis kembang serta sayur hydroponic sembari menjalani menghabiskan masa kerjanya sebelum pensiun. 

“Kalau dulu itu kadang saya hanya minta sama tetangga atau nyari tanaman yang tumbuh liar di jalanan. Terus saya tanam di samping rumah di lahan kosong,” ungkapnya.

Tahun 2013, ia mendirikan rumah Tanaman Obat Keluarga (Toga)  dengan lebih dari 30 jenis tanaman herbal. Disini bisnisnya dimulai, meski dengan produk sederhana, Suaji bisa menghasilkan uang dari menjual produk atau hasil kebun herbalnya.

Tak lama berselang, sekitar September 2013 usahanya dilirik oleh PT Pupuk Kalimantan Timur dengan menawarkan Suaji menjadi mitra binaan, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Perlahan tapi pasti, Enggang Herbal terus berkembang.

“ Awalnya saya mengajukan proposal bantuan dan bantuan pertama yang saya diterima saat itu ialah Green House,” kenangnya.

Tidak hanya itu, perhatian perusahaan terhadap Suaji, yang juga merupakan warga buffer zone sangat dirasakan. Selain bantuan modal, sarana prasarana, warga Guntung ini juga diberangkatkan ke Yogyakarta untuk mengikuti pelatihan mengenal tanaman herbal dan cara pengolahannya.

“ Diajak pelatihan ke luar Bontang, dapat ilmu dan jadi lebih semangat mengembangkan usaha. Saya jadi tahu cara mengolah berbagai jenis tanaman menjadi minuman kesehatan, seperti minuman serbuk brotowali, secang, temulawak, kapulaga, kemukus dan lainnya,” ceritanya kepada redaksi kitamudamedia.com saat berkunjung ke Enggang Herbal, Rabu (29/06/2022). 

Baca Juga  Kukar akan Bangun Pabrik Rumput Laut di Muara Badak, Target Produksi Capai 1000 Ton Per Bulan

Berkat keseriusannya mengelolah usaha, Suaji mendapat berbagai penghargaan diantaranya, pada tahun 2016 ia berhasil memperoleh penghargaan kategori tanamanan toga terbaik dari Menteri Kesehatan. Kemudian, pada tahun 2017 dia kembali menyabet penghargaan terbaik ketiga dari Kementerian PPN/Bappenas atas karya tulisnya yang berjudul Budidaya Tanaman Obat Keluarga. Terbaru, Suaji menerima Kalpataru kategori penyelamat lingkungan di Hari Lingkungan Hidup 2022.

“Sekarang Alhamdulillah dari rumah herbal enggang ini akhirnya jadi ladang bisnis dan juga menjadi tempat edukasi bagi siswa dan masyarakat. Namun sejak 2018 silam dirinya sudah lepas dari mitra binaan PKT. Jadi bermodal bantuan dari PKT itu kami sekarang bisa mandiri. Seperti buat label dan lainnya sekarang sendiri,” ujarnya.

Saat ini Suaji telah memiliki 9 macam produk olahan tanaman herbal. Yakni berupa minuman kesehatan contohnya adalah minuman jamu temulawak, jahe, beras kencur, kunyit asem dan lain-lain.

“Ada yang sudah dalam kemasan botol dan juga olahan instant yang tinggal diseduh saja,” ungkapnya

Program CSR yang menyentuh kalangan masyarakat  mendapat respon baik dari Wali Kota Bontang Basri Rase. Ia sangat mengapresiasi program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi perusahaan yang ada di Bontang, khususnya PT Pupuk Kaltim. Menurutnya, program CSR ini sangat membantu masyarakat Kota Bontang dalam berbagai hal. Seperti pendidikan, lingkungan, pertanian, kesehatan, perikanan. Terutama pemanfaatan lingkungan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat agar lebih produktif.

“Bantuan CSR PKT ini sangat besar. Apalagi selalu membantu masyarakat dalam pemberdayaan di bidang ekonomi agar lebih mandiri,” imbuhnya.

Basri berharap dengan adanya program CSR ini dapat menjangkau lebih luas kelompok masyarakat yang ada di Bontang. Khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga  Gibran Raih Sentimen Negatif Tertinggi, Dikritik karena Ejek Mahfud

“Jadi harapannya semua dapat dijangkau, seperti ibu rumah tangga atau pensiunan supaya ada kegiatan yang positif dan menghasilkan,” tandasnya.

Reporter : Lia Dewa

Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply