KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kepala SD Negeri 011 pulau Gusung, Bontang Utara, Fauziah mengeluhkan soal transportasi para pengajar menuju sekolah yang sampai sekarang belum ada tambahan. Saat gelaran reses Anggota DPRD Bontang, Faisal pada Jumat (19/08/2022).
Fauziah memaparkan jika sampai sekarang alat transportasi berupa kapal kayu yang digunakan sudah cukup lama, bahkan kondisinya cukup memprihatinkan.
“Kami masih menggunakan kapal kami yang lama, itu sudah banyak bolong-bolongnya di kapal itu, sementara itu digunakan sekira 10 guru, yang mengajar di sekolah ini, bayangin saja apabila ada kendala dikapal terpaksa kami menyewa katinting untuk mengajar,” ucapnya.
Ia menyebut jika terpaksa menyewa kapal, pihaknya membutuhkan biaya lebih untuk menuju sekolah. Ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa merespon permintaan para guru-guru pesisir ini.
“Kami keluhkan biaya penyewaan katinting karena apa?. Gaji kami kecil tidak sebanding dengan perjuangan kami yang dari Kota ke pesisir ini, kalau panas kami kepanasan, kalau hujan kami kehujanan, Kami rela berkorban melakukan hal itu karena atas dasar pendidikan. Tapi kami mohon kepada Pemkot Bontang tolong sediakan kami transportasi yang layak untuk mengajar, ” sebut Fauziah pada saat reses masa sidang III Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal (FBR). Jum’at (19/08/2022).
Diketahui, tenaga pendidik di SDN Kecil 011 Gusung, Kecamatan Bontang Utara yakni 7 orang guru, 1 kepala sekolah, 1 operator kapal, 1 penjaga malam, dan 1 perpustakaan. Sementara jumlah siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 sebanyak 64 siswa.
Anggota DPRD Bontang, Faisal turut prihatin dengan kondisi tersebut. FBR berharap transportasi bagi guru pesisir bisa menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dan Dinas yang terkait agar segera menganggarkan kapal baru untuk guru yang mengajar di sekolah ini.
“Ini sangat urgen, fasilitas mereka saat ini sangat mengkhawatirkan dengan kondisi kapal yang sering bocor. Jadi terpaksa mereka menyewa ketinting dengan uang pribadi mereka. Saya merasa kasihan karena ketinting itu kan kecil, pada saat nyebrang itu bisa membahayakan nyawa, apalagi ketinting yang
bisa mencapai 9 orang sekali penyebrangan,” terangnya.
Selain itu, FBR berharap perusahaan yang berada di sekitar pulau gusung bisa mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu, mengingat Gusung merupakan wilayah bufferzone.
” Di sini kan ada Bufferzone, saya berharap perusahaan PKT bisa membantu lewat CSR, kenapa tidak yakan. Artinya kalaupun Dinas yang terkait tidak bisa menganggarkan kami berharap pihak PKT memberi perhatian khusus,” tutup Faisal.
Merespon hal tersebut, Perwakilan dari Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), Nanang turut prihatin. Nanang memastikan akan menyampaikan keluhan tersebut ke Kepala Disdikbud Kota Bontang.
“Saya akan menyampaikan persoalan ini ke pak Kadis nanti, dan semoga beliau merespon terkait permintaan dari ibu fauziah dan para guru-guru pengajar di sekolah pesisir ini,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan jika untuk penyewaan kapal dari Pelabuhan Kota ke Pulau Gusung untuk para guru pengajar. Mungkin pihak dari Disdikbud akan menyediakan anggaran tersebut
“Ini juga akan diusulkan, baik itu ke Sekolah atau langsung ke anggaran Disdikbud,” jelasnya.
Reporter: Amel
Editor : Kartika Anwar