KITAMUDAMEDIA, Samarinda – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Kurniawan berencana membuat piloting project dari program kurikulum double track pada 10 hingga 20 sekolah di Benua Etam.
Kurniawan memfokuskan kurikulum ini bisa terlaksana pada sekolah yang berada di daerah 3 T yaitu Terdepan, Terluar, dan Tertinggal . “Nggak banyak, mungkin sekitar 10 atau 20 sekolah. Namun, kita fokuskan ke SMA 3T,” bebernya beberapa waktu lalu.
Saat ini, Disdikbud Kaltim tengah melakukan berbagai persiapan agar kurikulum double track bisa terlaksana dengan baik. Pihaknya masih memilih sekolah mana saja yang akan menjadi sekolah percontohan kurikulum double track di Kaltim.
“Kira-kira kita lakukan di Minggu kedua bulan Oktober. Ada SKnya, ada SMA atau SMK. Kira-kira sekolah mana yang akan kita tunjuk sebagai piloting project dari program double track ini,” ucap Kurniawan di Ruang Kerjanya, Kantor Disdikbud Kaltim, jalan Basuki Rahmat, Kota Samarinda.
Pada kesempatan itu, ia menuturkan bahwa belum ada bidang spesifik untuk tenaga pendidik yang mengajar pada kurikulum double track. “Nantinya, para pengajar akan kita berikan pembekalan. Sehingga, mereka bisa mengimplementasikan kurikulum ini kepada siswanya,” terangnya.
“Jadi, sistemnya itu trainer of trainer. ITS memberikan pembekalan kepada guru-guru ini, lalu guru-guru mengimplementasikan hasil trainernya kepada siswa yang akan mereka ajarkan,” sambung mantan Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim tersebut.
Pada kesempatan itu, Kurniawan sedikit menjelaskan terkait kurikulum double track ini. “Jadi untuk tahap jangka pendek, double track ini kita terapkan untuk jenjang SMA. Lalu, jangka menengahnya itu jenjang SMK. Ada filosofinya juga terkait double track ini,” paparnya.
Ia menerangkan bahwa anak-anak yang ingin melanjutkan cita-citanya ke Perguruan Tinggi itu rata-rata pasti akan memilih untuk masuk ke SMA. Sedangkan, anak-anak yang ingin langsung ke dunia kerja akan memilih SMK.
Akan tetapi kenyataannya, ada anak-anak SMA yang dari awal punya kemampuan tapi tidak ke Perguruan Tinggi justru langsung ke dunia kerja. “Maka dengan kurikulum double track SMA, kita akan berikan keterampilan sesuai hobi dan keinginannya agar mereka punya sertifikasi.
“Misalnya, mereka hobi tata rias, tata boga atau di bidang digital. Mereka ini kita berikan keterampilan. Sehingga pada saat lulus SMA nanti, mereka bisa bekerja di dunia usaha dan industri atau ingin berwirausaha. Tapi ini bukan saingan antara SMA dan SMK ya,” katanya.
Kemudian, anak-anak yang memilih SMK itu awalnya dibimbing untuk berusaha ataupun bekerja di dunia usaha. Namun kenyataannya, ada juga anak SMK yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi. “Melihat hal itu, kita akan melatih soft skillnya. Sehingga, mereka kompetitif waktu melanjutkan di Perguruan Tinggi. Itu tujuan kita terhadap kurikulum double track di Benua Etam,” tegasnya.(ADV/DISDIKBUDKALTIM)
Reporter : Dey
Editor : Kartika Anwar