KITAMUDAMEDIA, Samarinda – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah menyiapkan dana sebesar Rp10 miliar yang dikhususkan untuk bantuan pendidikan melalui program ‘Beasiswa Kutim’.
Hal itu dikatakan Imam Hidayat selaku Ketua Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur Tuntas, saat ditemui media ini di Ruang Rapat, Lantai 3, Kantor Disdikbud Kaltim, jalan Basuki Rahmat, Kota Samarinda.
Imam membeberkan bahwa Beasiswa Kutim ini menggunakan APBD Kutim. Pemerintah Kabupaten Kutim telah menyediakan dana sebesar Rp10 miliar untuk mengcover mahasiswa yang ditolak atau tidak lolos saat mendaftarkan diri di Beasiswa Kaltim Tuntas 2022.
Dari data yang dihimpun media ini, tercatat ada sebanyak 187 orang yang memiliki nilai tinggi namun tidak lolos pada tahap I dan II. Rinciannya, tahap I sebanyak 77 orang dan tahap II sekitar 110 orang. Sementara, mereka yang skornya masih dibawah dan belum terverifikasi sebanyak 116 orang.
Apabila diakumulasikan, maka terhitung Rp8,2 miliar untuk seluruh mahasiswa Kutim yang tidak lolos dalam Beasiswa Kaltim Tuntas 2022. Rinciannya, tahap I sebanyak 77 orang senilai Rp2,3 miliar. Estimasi tahap II sebanyak 110 orang senilai Rp2,8 miliar. Lalu, sekitar 116 orang senilai Rp5,1 miliar.
Menurut Imam, jika mereka yang tidak lolos dalam Beasiswa Kaltim Tuntas ini mendaftar semua dan memenuhi administrasi di Beasiswa Kutim. Maka, Pemkab hanya mengeluarkan dana sekitar Rp 8,2 miliar saja. Sedangkan, Pemkab Kutim sudah menyiapkan Rp10 miliar.
“Mereka yang mendaftar ulang di Beasiswa Kutim itu peluangnya besar untuk lolos. Apalagi yang 77 orang itu karena skornya tinggi, sangat berpeluang lolos. Silahkan daftar ulang lagi di Kutim dengan melengkapi administrasi,” pintanya.
Perlu diketahui, Pemkab Kutim membuka pendaftaran Beasiswa Kutim selama 19 hari mulai tanggal 17 Oktober hingga 4 November 2022. Pendaftaran terbuka untuk mahasiswa yang berdomisili di Kabupaten Kutim.
Pada kesempatan itu, Imam mengaku bahwa Pemkab Kutim menjadi daerah pertama yang mengikuti kebijakan Pemerintah Provinsi Kaltim dengan memberikan beasiswa untuk para mahasiswanya.
“Pemerintah kabupaten/kota lain belum. Kutim ini sebagai percontohan. Saya sarankan kabupaten/kota lain kalau ingin memberikan beasiswa itu sebaiknya berkoordinasi dengan kami supaya tidak double. Harapannya, daerah lain bisa mengikuti Kutim,” harapnya.(ADV/DISDIKIBUDKALTIM)
Reporter : Dey
Editor : Kartika Anwar