Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Waspada Difteri, RSUD Bontang Tangani 4 Kasus pada Anak

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang menangani 4 kasus penyakit difteri pada anak Desember 2022 lalu.

Difteri adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening selaput lendir. Bakteri yang menginfeksi bernama Corynebacterium diphtheria.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu RSUD Bontang, Dr. Tri Ratna Paramita, mengatakan 4 pasien yang telah ditangani itu adalah anak-anak dan bayi, bukan orang dewasa. Dikatakan difteri berpotensi besar menular di kalangan balita maupun bayi.

“Ada kasus difteri yang pernah ditangani di RSUD pada Desember 2022. 4 kasus yang ditangani pada Desember 2022 rawat inap di RSUD. Pasien dalam kondisi stabil dan baik dan sudah dipulangkan,” ucapnya saat dikonfirmasi redaksi kitamudamedia.com Jum’at (06/01/23).

Dikatakan, Mitha dari kejadian kasus penanganan difteri pihaknya tidak bisa menentukan apakah terbilang kejadian yang luar biasa atau tidak, pihaknya hanya fokus melakukan perawatan pasien.

“Bukan kewenangan RS untuk menentukan apakah masuk KLB atau tidak. Penanganan di RS adalah penanganan pasien dengan terduga difteri, dilakukan perawatan di ruang isolasi dan pemeriksaan swab tenggorokan. Pasien juga diberikan anti difteri serum,” katanya.

Mitha berpesan kepada seluruh para ibu yang mempunyai balita agar memberikan imunisasi yang lengkap untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada anak.

“Seluruh yang mempunyai bayi agar diberikan imunisasi lengkap termasuk imunisasi DT, untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” pesannya.

Tambahnya, ia mengimbau kepada masyarakat bagi yang memiliki gejala-gejala difteri salah satunya yakni nyeri menelan makanan dan memiliki benjolan berwarna putih pada tenggorokan agar segera memeriksa ke dokter atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kasus difteri yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.

Baca Juga  Mayat Ditemukan Tanpa Identitas di Pantai Jodoh Desa Muara Badak

“Apabila ada masyarakat memiliki gejala nyeri telan atau ada benjolan putih di dalam tenggorokan bisa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan apabila ada masyarakat yang diduga terkena difteri agar segera menghubungi faskes dan mengikuti instruksi atau arahan nakes,” terangnya.

Cara penularan difteri

Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini merupakan cara penularan difteri yang paling umum.

Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau handuk.

Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita. Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
.

Reporter: Amel
Editor: Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply