KITAMUDAMEDUA, Bontang – Jatah BBM bersubsidi jenis solar untuk Kota Bontang mengalami penurunan untuk tahun ini. Sebelumnya di tahun lalu BPH Migas memberikan kuota 17.771 kiloliter. Pada 2023 ini angkanya menjadi 15.789 kiloliter. Merosotnya hingga 12 persen.
Kassubag Perekonomian Setda Bontang Taufik menyebut keputusan ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh BPH Migas terkait Penugasan Penyediaan Dan Pendistribusian Kuota Volume Penyalur Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Titik Serah.
“Benar kuotanya memang turun dibandingkan tahun lalu,” sebut Taufik. Pemkot pun langsung membahas kondisi ini. Mengingat dengan kuota tahun lalu antrean terjadi di seluruh SPBU. Baik di Kopkar PKT, Kilometer 3, Akawi, maupun Tanjung Laut. Bahkan sudah menanyakan langsung ke Pertamina.
“Pertamina tidak bisa menjawab. KArena kapasitasnya sebagai operator penyaluran. Ranahnya di BPH migas,” urainya. Setelah itu pemkot pun bergegas mengambil langkah sigap. Bentuknya berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim untuk mengajukan usulan penambahan kuota.
Berbeda untuk kuota pertalite justru mengalami peningkatan. Tahun lalu Bontang memperoleh 26.303 kiloliter. Kini menjadi 28.500 kiloliter. Artinya naik delapan persen. Diketahui terdapat tiga SPBU di Bontang. Berupa SPBU Tanjung Laut, SPBU Akawi, dan SPBU Kopkar PKT.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak atau BBM Jenis Bahan Bakar Khusus Penguasan (JBKP) Pertalite sebanyak 32,56 juta kiloliter untuk tahun 2023. Sedangkan kuota BBM Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) minyak tanah (kerosene) sebanyak 0,5 juta kiloliter dan minyak solar 17 juta kiloliter.(Redaksi)
Editor : Kartika Anwar