KITAMUDAMEDIA,Bontang– Ditemukan seorang mayat pria yang telah membusuk di Jalan Atletik RT. 32 Kelurahan Api – Api, Bontang Utara pada Sabtu (27/05/2023) siang.
Diketahui, korban tersebut bernama Yudi Cahyono berusia 62 tahun. Dari informasi yang terhimpun kematian lansia tersebut ditemukan banyak kejanggalan. Sebab, diduga telah meninggalnya selama 3 atau 4 hari, pasalnya kondisi mayat sudah mengeluarkan bau, cairan dan badan membiru. Padahal Yudi tinggal dirumah bersama tiga anak dan mantan istrinya (Lulu, 59 tahun).
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Bontang yang bertugas TKP (Tempat Kejadian Perkara) Bontang, mengungkapkan Lulu sempat meminta pihak PMI agar jenazah dibawa ke Rumah Sakit (RS) dan langsung dikuburkan namun PMI menolak sebab kondisi mayat memerlukan penanganan yang berbeda hingga perlu diidentifikasi kepolisian.
“Kondisi mayatnya tidak wajar sehingga perlu penanganan lain. Jadi, kami menolak, dari pihak keluarganya seperti ada yang ditutupi,”jelasnya.
Kejanggakan lain, mayat Yudi yang berada di WC ditemukan dengan makanan berserakan dan satu borgol. Namun belum bisa dipastikan apakah korban sengaja ditelantarkan dalam toilet.
“Terlihat ada borgol di dalam WC, tempat mayat ditemukan,” katanya.
Saat Dikonfirmasi oleh redaksi kitamudamedia.com,Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya melalui Kasat Reskrim Iptu Hari Supranoto mengatakan, sementara untuk saat ini pihaknya mengumpulkan fakta – fakta dari kejadian tersebut.
“Perkara ini hal yang mencurigakan, ada orang di dalam rumah itu tapi tidak ada yang tahu kalau meninggal, ini masih dalam pemeriksaan kamu, namun ini juga masih menjadi praduga tidak bersalah,”ungkapnya.
Penjelasan mantan istri soal borgol
Lulu, si mantan istri membenarkan keberadaan borgol di dekat jenazah. Menurutnya borgol sengaja dibeli untuk membatasi gerak mantan suaminya yang sudah pikun dan sering bertingkah seperti anak kecil, buang air sembarangan dan sering merusak perabot rumah.
“Pak de ini (Yudi) kan pikun ya, kadang kecing sembarangan dan merusak barang-barang di rumah. Jadi saya borgol satu tangannya,” ungkapnya.
Sementara terkait makanan, ia menjelaskan korban sehari-harinya lebih senang berdiam di dalam WC. Jadi setiap diberikan makan korban memilih untuk membawakan ke toilet.
Lulu membantah jika dianggap sengaja mengurung korban di WC.
“Saya tidak setega itu, nanti bisa dibuktikan kok. Saya sudah kasih keterangan ke polisi juga,” tuturnya.
Reporter: Amel
Editor: Kartika Anwar