KITAMUDAMEDIA, Tenggarong – Lorong Pasar Ramadan di kawasan Masjid Agung-Monumen Pancasila-Kawasan Budaya kembali hadir, membawa semarak Ramadan ke tengah masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar). Bupati Edi Damansyah secara resmi membuka kegiatan yang bertepatan dengan hari pertama puasa ini, Sabtu (1/3/2025), sebagai bagian dari langkah menyambut bulan suci Ramadan 1446 H.
Lorong Pasar Ramadan tidak hanya menjadi pusat jual beli takjil dan hidangan berbuka, tetapi juga menjadi simbol nyata upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dalam menata kota lebih rapi sekaligus memberdayakan para pelaku UMKM.
“Pasar Ramadan ini juga mengurangi kemacetan serta memberdayakan para pelaku UMKM,” tegas Bupati Edi.
Kegiatan ini telah memasuki tahun ketiganya dan dipusatkan di kawasan Masjid Agung, setelah sebelumnya tersebar di berbagai titik. Menurut Bupati Edi, penataan ini bertujuan untuk mengumpulkan para pedagang dalam satu lokasi strategis agar lebih mudah dijangkau masyarakat yang ingin berburu kuliner khas Ramadan.
“Kawasan ini disiapkan khusus selama bulan Ramadan agar masyarakat lebih mudah berbelanja, tidak mengganggu arus lalu lintas, dan tata kota tetap indah serta tertata rapi,” tambahnya.
Tahun ini, ratusan pedagang bergabung dalam Pasar Ramadan, menawarkan berbagai pilihan makanan dan minuman khas, mulai dari kolak, es buah, gorengan, hingga aneka jajanan tradisional. Antusiasme masyarakat terlihat dari ramainya pengunjung yang memadati lorong ini sejak hari pertama beroperasi.
Pesan Kebersihan dan Peningkatan Ibadah
Bupati Edi juga berpesan kepada pedagang dan pengunjung untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan selama pasar berlangsung. Ia berharap agar Lorong Pasar Ramadan tetap terjaga keindahannya dan tidak berubah menjadi lokasi yang kumuh.
“Harapan saya, teman-teman yang berjualan di sini bisa menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan lorong ini. Jangan sampai pasar ini jadi kumuh dan mengganggu masyarakat lainnya,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa Ramadan bukan hanya tentang aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi momen untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan.
“Mari kita manfaatkan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya datang ke pasar untuk belanja, tapi juga sempatkan diri untuk beribadah dan meningkatkan amal kebaikan,” tutupnya.
Bupati Edi mengungkapkan bahwa pada Ramadan 2024 lalu, perputaran uang di Lorong Pasar Ramadan mencapai Rp30 miliar. Angka ini menjadi bukti betapa besar dampak ekonomi dari pasar musiman ini, baik bagi pedagang kecil maupun perekonomian daerah.
Dengan pencapaian tersebut, Pemkab Kukar terus mendukung keberadaan Lorong Pasar Ramadan agar lebih baik setiap tahunnya. Inisiatif ini tidak hanya membantu para pedagang kecil, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Kukar secara keseluruhan. (adv)
Redaksi